A Bukti Penerimaan B. Kartu Barang C. Kartu Persediaan D. Bukti Pengeluaran 4.3.3 Catatan Yang Digunakan . Adapun catatan yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi Persediaan adalah sebagai berikut: A. Buku Penerimaan Barang B. Buku Pengeluaran Barang C. Laporan Rekapitulasi Per Tiga Bulan D. Laporan Rekapitulasi Akhir Tahun
76% found this document useful 17 votes39K views20 pagesDescriptionOtomatisasi Tata Kelola Sarana dan PrasaranaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?76% found this document useful 17 votes39K views20 pagesBAB 2 Penerimaan, Penyimpanan, Serta Penyaluran Sarana&Prasarana KantorJump to Page You are on page 1of 20 You're Reading a Free Preview Pages 8 to 18 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Laporanpenerimaan barang disebut juga dengan istilah 1 Lihat jawaban Jawaban 3.6 /5 46 ismisooyoung Receiving goods semoga membantu ^^ mks y jawabanya tepat looo iya :) Ada pertanyaan lain? Cari jawaban lainnya Pertanyaan baru di Ekonomi Bu jane memiliki usaha gerabah dengan penghasilan bruto (omzet) dalam setahun sebesar Rp.,00.

Sistem penerimaan produk atau yang sering disebut dengan goods receipt merupakan suatu hal yang paling sering dilakukan khususnya di satu perusahaan. Kita ambil eksemplar belaka sama dengan penerimaan barang di gudang. Penelaahan barang dapat dikatakan bagaikan hal nan perlu menjadi pikiran kerumahtanggaan kegiatan operasional gudang sehari hari. Secara umum, perlu diketahui manfaat semenjak penelaahan dagangan yaitu untuk berkewajiban dalam melakukan penapisan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas serta kualitas dagangan nan dituruti terbit pemasok kepentingan menentukan apakah cukup untuk diterima maupun tidaknya suatu barang yang datang. Baca pula 5 solusi invoice dispute untuk penagihan tanpa penyakit Berikut ini merupakan kejadian nan teradat diperhatikan intern proses penerimaan barang antara enggak Penataran dan Validasi Surat Jalan Ketika pemasok membawa barang sudah lalu tentu mengikutsertakan surat jalannya. Pada surat jalan tersebut biasanya berisikan data seperti terlepas surat urut-urutan, nama barang, jumlah barang dan nomer PO Purchase Titipan barang yang akan dikirim. Mengecek Jumlah Barang Setelah Anda mengakui surat urut-urutan tersebut segeralah lakukan pengecekan secara teliti apakah sesuai dengan komoditas yang di datang alias tak. Cek jenis produk apakah benar produk yang dikirim yaitu barang yang di pesan. Setelah itu cocokkan dan hitung jumlah produk yang hinggap apakah sebagaimana sertifikat jalannya atau tidak. Pengecekan Fisik Barang Sesudah menghitung kuantitas barang yang datang, maka kegiatan selanjutnya adalah mengecek badan dagangan nan datang. Lakukanlah dengan teliti, apakah ada nan tembelang atau tidak. Jika telah ditemukan terdapat barang yang secara fisik enggak sesuai standar segera pisahkan, lalu lakukan pendaftaran cak bagi dagangan tersebut yang nantinya akan dikembalikan kepada pemasok bagi dilakukan penggantian. Mewujudkan Bukti Barang Masuk Hal terakhir yang dilakukan adalah mewujudkan dan mencetak form bukti barang turut yang artinya bahwa barang yang dikirim oleh pemasok telah masin lidah, di cek dan sudah sesuai. Salinan Bukti barang ikut biasanya dibuat tiga rangkap, di mana satu lawai seumpama arsip gudang, suatu lembar kerjakan suplier sebagai lampiran ketika melakukan penagihan pembayaran dan satu tali kerjakan accounting. Dalam proses pengajian pengkajian komoditas ataupun good receive, diperlukan tolok SOP intern suatu firma. Berikut ini merupakan contoh SOP penelaahan barang Staff gudang menerima produk dari pemasok dan menyesuaikan kecocokan data dengan surat jalan yang dipedulikan Jika data surat perkembangan sudah sesuai, selanjutnya dilakukan pembukaan logo box truk untuk pemeriksaan jumlah dan kondisi barang. Dokumentasi positif foto atau video diperlukan momen proses ini berlangsung. Namun sekiranya terjadi ketidaksesuaian total koli produk dengan data surat urut-urutan maka sederum diinformasikan dan dikoreksi bersama staff gudang dan pemasok Penapisan quality barang oleh staff QC Incoming Barang rejected alias barang dengan kondisi tidak baik akan dilakukan prosedur cak kembali atau prosedur lainnya nan berlaku sesuai instruksi dari pemasok Hasil inspeksi makanya staff QC adapun barang accepted atau barang dalam kondisi baik dilaporkan kepada staff pakus buat dilakukan proses bongkar dan selanjutnya dilakukan penyimpanan pada lokasi yang telah disiapkan Dilakukan proses input penerimaan produk lega system dan proses serah sambut dagangan Penerimaan komoditas dicatat pada stock card beserta detail data dan salinan jalannya. Baca pula 4 tips payment collections untuk penagihan tepat hari Arketipe SOP diatas ialah bilang hal nan kebanyakan dilakukan intern prosedur penerimaan barang yang hendak masuk ke dalam gudang. Dapat dipastikan, setiap gudang menerapkan strategi maupun memiliki prosedur masing – masing n domestik penanganan setiap produk masuk. Visited times, 1 visits today

adagarasi kantor yang lengkap, lemahnya keamanan kantor, dan mungkin juga karena adanya aturan yang membolehkan kendaraan milik organisasi atau Pihak pertama disebut komunikator dan pihak kedua disebut komunikan. Ketiga unsur ini (komunikator, komunikan, dan pesan) harus ada dalam 2. Laporan penerimaan barang Dalam transaksi retur Pentingnya Mengelola Inventaris untuk Kelangsungan Bisnis Inventaris adalah kata lain dari stok atau persediaan barang yang dimiliki oleh perusahaan, kantor, atau pabrik. Bagaimana cara mengelola inventaris dengan tepat agar proses inventarisasi berjalan lancar? Simak di Blog Mekari Jurnal! Bagi Anda yang baru memulai bisnis atau usaha, penting bagi Anda untuk belajar dan memahami segala hal mengenai inventaris. Alasannya karena dari inventaris, Anda bisa memantau produktivitas bisnis atau usaha. pengelolaan inventaris merupakan salah satu pendorong bisnis untuk menghasilkan profit yang lebih optimal. Oleh karenanya tugas mengelola inventaris ini tidak boleh ditinggalkan seberapa lelahnya pun Anda mengurus bagian lain dalam bisnis dan seberapa kecilnya pun bisnis yang dijalankan. Sebelum beranjak ke cara mengelolanya, kita akan memahami dulu apa pengertian serta manfaat dari inventaris itu sendiri. Apa itu Inventaris? Terdapat beberapa pengertian dari ahli maupun KBBI tentang inventaris, apa saja itu? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI pengertian inventaris adalah daftar keseluruhan barang milik institusi baik itu sekolah, kantor, perusahaan, ataupun pemerintah yang digunakan sebagai alat untuk kegiatan operasionalnya. Sedangkan menurut Wikipedia, arti inventaris adalah sebuah kata yang diambil dari Bahasa Inggris yang berarti barang atau bahan milik suatu perusahaan dengan tujuan untuk diolah kembali menjadi produk lain yang nantinya akan dijual. Soemarsono SR menjelaskan bahwa inventaris artinya merupakan keseluruhan barang yang dimanfaatkan kantor dan disertai dengan kondisi barang, jenisnya, harga juga jumlahnya. Menurut Muhammad Ali, inventaris adalah daftar atau catatan barang milik perusahaan yang dipakai untuk menjalankan kegiatan usahanya. Daftar atau catatan tersebut, isinya adalah seluruh peralatan maupun bahan yang tersedia dan dimanfaatkan untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan ataupun pengelolaannya. Sementara menurut definisi dari sisi IPTEK, inventaris kantor di dalam ilmu akuntansi ialah segala bentuk kegiatan maupun usaha untuk memperoleh data yang diperlukan mengenai persediaan barang yang dikelola ataupun dimilikinya. Baik barang yang dibeli dengan anggaran belanja ataupun diperoleh secara hibah, untuk kemudian dicatat dengan sebagaimana mestinya. Maka dapat disimpulkan bahwa pengertian inventaris adalah daftar atau catatan sumber daya yang penting bagi perusahaan agar bisa beroperasi dan mengelola sumber daya tersebut. Pencatatan atau inventarisasi harus dibuat dengan rapi, tujuannya adalah memudahkan pengecekan juga pengelolaan inventaris barang yang beragam dan berjumlah banyak. Hasil dari pencatatan tersebut juga akan dijadikan acuan data dalam menyusun laporan keuangan, di mana data harus valid dan dapat dipertanggung jawabkan. Dengan demikian, operasional perusahaan akan dapat berjalan lancar sebagaimana mestinya. Perusahaan akan lebih mudah melakukan evaluasi juga pengembangan berdasarkan data inventaris juga laporan keuangan. Kendali penuh inventory barang dengan Fitur Produk dan Inventory Barang Jurnal. Buktikan dengan coba gratis Jurnal sekarang! Tujuan Inventarisasi Inventarisasi dilakukan dengan tujuan untuk membantu kelancaran administrasi perusahaan maupun instansi agar aset dapat terawasi dengan baik. Adapun tujuan lain dari inventarisasi yaitu Menjaga sarana prasarana yang dimiliki oleh sebuah instansi atau perusahaan, Memudahkan kegiatan kontrol inventaris terhadap penggunaan budget perusahaan. Menjadi bahan pertimbangan untuk pengadaan atau pemeliharaan. Membantu merencanakan, menyalurkan, memelihara dan menyimpan aset yang dimiliki instansi/perusahaan. Sebagai pedoman untuk menghitung nilai kekayaan aset. Mempercepat proses pembuatan laporan. Sebagai bahan rujukan jika terjadi kecurangan pegawai atau pencurian dalam perusahaan/instansi. Untuk memeriksa dan mengontrol keluar masuk barang, termasuk barang hibah/pemberian. Mengapa Pengelolaan Inventaris Penting Bagi Bisnis? Ada beberapa alasan mengapa sebuah perusahaan harus mengelola inventaris yang ada. Selain berhubungan langsung dengan kegiatan usaha dan berpengaruh pada profitnya, juga untuk efektivitas kerja yang bertanggung jawab atas inventarisasi. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa diperoleh ketika perusahaan mengelola inventaris dengan tepat. Meminimalkan Penyusutan Inventaris Dalam akuntansi, Anda tentu kerap mendengar istilah penyusutan atau depresiasi. Hal itu berarti berkurangnya nilai jual suatu barang. Umumnya, penyusutan terjadi pada aset atau aktiva perusahaan yang bersifat tetap. Kita ambil contoh yaitu kendaraan, makin lama dipakai maka nilai jualnya pun akan menyusut atau menurun. Sementara yang dimaksud dengan penyusutan pada inventaris biasanya dikarenakan kelalaian manusia. Akibat kesalahan tersebut terjadilah pengurangan atau penyusutan jumlah inventaris barang. Pengurangan atau penyusutan tersebut bisa karena kesalahan dalam pencatatan, kesalahan membuat alur inventarisasi atau bahkan pencurian. Untuk menghindari berbagai risiko tersebut, maka diperlukan adanya pengelolaan inventaris dengan benar. Sebab, penyusutan tersebut akan diakumulasikan dan muncul pada format laporan keuangan di kolom aktiva. Otomatis jumlah harta perusahaan pun berkurang. Hal ini bisa saja mempengaruhi kondisi finansial perusahaan secara keseluruhan. Memudahkan Pengawasan Melalui Tata Letak Ketika perusahaan memiliki ribuan barang persediaan dan ditempatkan pada gudang yang amat luas, tentu akan sulit mengawasinya. Selain menguras waktu tentu juga menguras tenaga. Sebagai solusi untuk memudahkannya, maka dilakukan pengelolaan inventaris dengan memberlakukan sistem klasifikasi tata letak. Bahkan tidak jarang perusahaan yang sudah menggunakan metode barcode. Dengan demikian, Anda akan lebih mudah dalam melakukan pengawasan, pengecekan bahkan saat harus melakukan stock opname atas barang persediaan. Risiko adanya barang kadaluarsa, rusak atau bahkan tidak layak juga akan lebih terminimalisir. Tonton video di bawah ini bagaimana PT. Permata Berlian Perkasa, perusahaan yang bergerak di bidang importir dan distributor menjawab tantangan pengelolaan inventaris dengan menggunakan software Mekari Jurnal. Peningkatan Pelayanan Terhadap Konsumen Pada saat Anda berhasil mengelola inventaris dengan tepat dan baik, otomatis persediaan barang akan selalu terpantau. Hal ini berimbas pada pelayanan terhadap konsumen yang tentunya lebih memuaskan. Konsumen akan lebih loyal pada produk yang stok barangnya tersedia. Bahkan tidak jarang mereka rela membayar lebih mahal, ketika Anda bisa memenuhi kebutuhannya dengan cepat. Dengan meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dan memberi kepuasan pada mereka, ini bisa menjadi jalan pemasaran dari mulut ke mulut. Konsumen bisa merekomendasikan produk usaha Anda pada orang-orang di sekitarnya. Dengan begitu penjualan berpotensi untuk bertambah dan profit perusahaan pun akan meningkat. Sebagai Tolok Ukur Kinerja Pengelolaan Inventaris Pengelolaan inventaris dapat Anda ukur efektifitas kerjanya dengan menggunakan Key Performance Indicator KPI. Hal ini untuk meningkatkan semangat kerja dan suasana yang lebih kondusif di tempat kerja. Dengan etos kerja karyawan yang tinggi, Anda akan dipermudah dalam memantau serta mengelola inventaris perusahaan. Dari angka yang ditunjukkan oleh KPI, maka akan terlihat pencapaian perusahaan Anda dalam mengelola inventaris dan menerapkan fungsi akuntansi dengan lebih mudah. Kelola Invoice Terintegrasi Ke Dalam Laporan Keuangan Anda, Pelajari Fitur Invoice Online Jurnal Selengkapnya di sini! Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Bagaimana Cara Mengelola Inventaris dengan Tepat? Sebagai salah satu hal penting dalam perusahaan, maka harus dikelola dengan baik dan tepat. Berikut ini adalah cara pengelolaan inventaris atau stok barang yang bisa Anda terapkan dalam bisnis Anda. 1. Tentukan Penanggung Jawab yang Berkompeten dan Terpercaya Cara mengelola inventaris yang pertama yaitu dengan memilih tenaga kerja yang tepat untuk bertanggung jawab atas inventaris perusahaan dan bisa melakukan inventory control. Pilih yang memang paham seluk beluk inventaris dan mampu memberikan laporan terperinci, akurat dan terpercaya sehubungan dengan stok barang persediaan, termasuk keluar masuknya barang. Ia juga bertanggung untuk melakukan audit inventaris, pengembalian maupun isi ulang. 2. Tingkatkan Keamanan Keamanan menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan. Terlebih jika perusahaan Anda memiliki inventaris dalam jumlah besar dalam gudang yang cukup luas. Anda bisa menggunakan CCTV untuk bisa mengawasi kondisi sekitar. Berikan akses khusus bagi penanggung jawab untuk bisa keluar masuk gudang, sehingga tidak semua orang bebas berkeliaran di gudang penyimpanan. Hal ini untuk meminimalisir kemungkinan pencurian atau kecurangan yang mengakibatkan penyusutan inventaris barang. 3. Pengklasifikasian Produk Pemisahan produk berdasarkan warna atau kode SKU juga barcode bisa memudahkan Anda dalam mengelola inventaris kantor. Dengan dua metode tersebut akan menghemat waktu juga tenaga dalam proses pengecekan. Kesalahan pencatatan stok atau kemungkinan barang hilang juga lebih bisa diminimalkan. 4. Pantau Stok dan Audit Secara Berkala Jangan malas untuk selalu memantau ketersediaan barang. Dengan begitu akan meminimalisir kekosongan barang atau bahkan deadstock. Dengan rajin memantau jumlah stok yang ada, Anda akan lebih mudah membuat estimasi produksi atau pemesanan barang dalam jumlah tepat. Anda juga harus melakukan audit secara berkala. Tujuannya yaitu menyesuaikan jumlah stok di gudang dengan catatan pada sistem. Apabila terdapat perbedaan, maka harus segera ditelusuri di mana letak penyebab ketidaksesuaian tersebut. Kelola Persediaan Barang Perusahaan dengan Software Mekari Jurnal! Untuk memudahkan Anda dalam mengelola persediaan barang atau inventaris kantor, Anda bisa menggunakan software inventaris barang, salah satunya adalah Mekari Jurnal. Dengan menggunakan Jurnal Anda dapat memiliki sistem inventory, di mana Anda akan mendapatkan fitur seperti Notifikasi atau pemberitahuan dan kalkulasi produk secara langsung. Pelacakan penjualan produk terbanyak, sehingga memungkinkan perusahaan Anda untuk mengantisipasi dengan pemenuhan stok yang lebih besar. Mengimpor data persediaan dalam jumlah besar. Melakukan pelacakan secara cepat terhadap persediaan stok barang dalam beberapa lokasi yang berbeda. Mengatur jumlah minimal stok, sehingga dapat melakukan pemesanan tepat waktu. Jadi, mulailah kelola persediaan bisnis Anda dengan mudah dan cepat bersama software akuntansi online Jurnal. Daftarkan bisnis Anda sekarang juga dan nikmati free trial selama 14 hari. Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Konsultasi Ke Sales Jurnal Sekarang! Itulah sedikit penjelasan singkat mengenai apa itu arti pengertian inventaris barang atau kantor adalah dan bagaimana cara mengelola dengan tepat. Bagi Anda yang baru memulai usaha, pastikan untuk menerapkan cara pengelolaan inventarisasi di atas agar usaha Anda dapat bertahan dan makin berkembang. Pengertianretur penjualan adalah penerimaan barang yang terjadi setelah adanya proses pengiriman oleh pihak penjual, dan barang tersebut dikembalikan oleh pihak pembeli. Dapat juga disebut sebagai klaim. Kantor Pusat; majoo Plaza Jl. Prapanca Raya No.25 Jakarta - Indonesia, 12160; 1500 460 (24 jam)
Informasi tentang proses kegiatan pemberian perintah yang mudah dipahami oleh seluruh tenaga pengelola gudang sehingga penerimaan barang di gudang dapat berjalan baik dan sesuai dengan tujuan sangat penting untuk diperhatikan. Keuntungan yang didapatkan dari jelas dan rincinya instruksi yaitu penanganan gudang dalam mengatasi dan mengatur arus keluar masuknya barang secara tepat waktu, setidaknya dari kegiatan tersebut akan menimbulkan pengaruh yang baik dan positif bagi petugas gudang dengan tetap memiliki rasa aman dan nyaman selama berada di area gudang. Ketika gudang mampu menekan biaya penerimaan barang dengan hasil yang optimal, seperti pemanfaatan yang efisien atas mesin, alat dan perlengkapan, sumber daya manusia, metode dan strategi, maka hal ini dapat dipastikan merupakan bagian dari ketepatan langkah kebijakan pengelolaan pergudangan yang akhirnya akan berkontribusi atas tepatnya pemanfaatan anggaran gudang tercapai efisiensi kegiatan pergudangan. Proses logistik yang efisien dapat menambah profit perusahaan. Logistik erat kaitannya dengan pertanyaan Barang apa yang diterima/dikirimkan? Bagaimana barang akan diterima/dikirimkan?kapan barang akan diterima/dikirimkan? Apakah terdapat keluhan dari barang yang diterim/dikirimkan? Dari situ kita dapat menilai bahwa dalam menjalankan proses logistik merupakan sebuah tantangan. Dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten, sehingga bagi perusahaan pengelolaan pergudangan logistik mampu memberikan benefit dari aspek Penghematan biaya transportasi Memaksimalkan pemanfaatan ruang gudang sehingga tidak sekedar menempatkan barang di tempat yang tepat tetapi mampu memperpendek jarak dalam penempatan barang masuk dan keluar. Penggunaan teknologi terbarukan sesuai dengan tuntutan pekembanganA. Pengertian Penerimaan Barang di GudangGudang sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya yaitu tempat dengan berbagai sumber daya dan fasilitas penunjang yang telah disiapkan untuk menyimpan berbagai macam barang serta dimanfaatkan untuk mencapai target tingkat pelayanan secara efisien. Selanjutnya penerimaan barang merupakan proses kegiatan gudang perusahaan dalam menerima berbagai jenis barang dalam kuantitas tertentu, yang disertai dengan bukti dokumen dan persyaratan penanganan yang sah dari pihakpihak terkait dengan aktivitas yang terkendali. Dalam proses pengelolaan produk/barang yang masuk atau diterima terdapat tahapan yang harus dilakukan sebagai satu kesatuan, meliputi 1. Bentuk produk atau barang Merupakan wujud dari keadaan fisik secara langsung teridentifikasi dengan panca indera. Jika keberadaan fisik barangnya tidak dapat terpenuhi, hal ini menyebabkan teknis penanganan yang berbeda sehingga hasilnya tetap dapat dipenuhi. Hanya apabila hasil dari proses penerimaan barang dilakukan secara tidak langsung berdampak pada hasil yang kurang baik, maka harus dilakukan penanganan tambahan penerimaan barang dengan tetap memperhatikan prosedur yang berlaku sepertiPenerimaan barang dilakukan secara langsung disertai dokumennya. Selain wujud barang yang dapat teridentifikasi, juga mampu disesuaikan crosscheck pada surat pengantarannya. Dilakukan pemeriksaan terhadap seluruh keadaan produk/barang atau dapat dilakukan secara acak Diketahui masa berlaku produk expired, dan jumlah produk/barang yang tersedia. 2. Dokumentasi Dokumen yang diterima sebagai catatan pendukung yang menunjukan jenis dan volume barang sebagai bukti legal bahwa barang sama dengan yang telah dikirimkan, artinya bahwa Karakteristik dokumen/catatan sebagai penunjang barang dapat menginformasikan kesesuaian terhadap setiap item produk/barang yang masuk. Memiliki standar bukti berkas/catatan seperti surat pengiriman barang, surat jalan packing list.Semakin mudah diverifikasi serta lebih terkendali apabila dilampiri juga dengan surat pesanan barang purchase order.3. Cara penanganan barang Langkah penanganan barang dapat disiapkan ketika barang tersebut diterima diawali dengan menentukan perlu tidaknya barang ditangani pada suhu/ temperatur tertentu, beratnya barang serta karakteristik dari suatu barang sehingga dapat ditentukan peralatan yang cocok untuk digunakan seperti pallet, drum, forklift dengan tetap memperhatikan aturan keselamatan. Pada proses siklus kegiatan di gudang, penerimaan barang sebagai aktivitas penting yang mengawali penanganan barang. Artinya ketepatan dalam prosedur yang dilakukan oleh bagian gudang ketika barang diterima, maka akan berpengaruh terhadap efektivitas pola kerja yang akan dilakukan berikutnya. Adapun tahapan penerimaan barang meliputi Sarana angkutan barang masuk area gudang Parkir pada antrian yang telah ditentukan Dilakukan bongkar muat pada loading dock Penyusunan barang bongkaran Mengecek barang dengan dokumen pendukungnya Memasukan data/informasi pada dokumen ke dalam sistem Keabsahan dokumen yang menunjukan barang secara legal di gudang Pengangkut dan Pensuplai Terdapat perbedaan antara penerimaan barang yang dikakukan oleh pen-supply, dengan penerimaan barang yang dilakukan oleh agen pengirim pengangkut. Dalam hal ini pengiriman yang dilakukan oleh keduanya tentu terdapat aturan tata cara jika kondisi barang dalam keadaan rusak atau hilang. Ketika keadaan berkas dokumen sebagai bukti catatan tentang barang sesuai jumlah barang diterima serta dalam kondisi baik, tentu akan berguna untuk mengkonfirmasi kepada pihak pengangkut dan pensuplai jika terdapat kesalahan. Adapun perbedaan antara penerimaan barang melalui perusahaan pengangkut dengan penerimaan barang dari pensuplai antara lain Pengiriman melalui pengangkut yang ditunjuk Dokumen pengiriman barang dapat Disertakan bersama pada barang Dikirim khusus melalui pos/jasa pengiriman dokumen Terdapat kesepakatan yang menerangkan klaim terhadap barang yang hilang, rusak, atau tidak sesuai dengan kuantitas/volume barang pesanan, dalam hal ini para pihak yang secara langsung melakukan penanganan barang seperti pensuplai, pengangkut, dan penerima. Pembubuhan tanda tangan pada berkas dokumen sebagai bukti barang telah diterima sesuai penerimaan barang yang dipesan. Pengiriman oleh pensuplai Surat pengiriman biasanya disertakan dengan barang. Apabila barang yang diterima mengalami kerusakan ataa barang kurang, segera dilakukan pemberitahuan/konfirmasi kepada pensuplai agar penyelesaiannya dapat dilakukan dengan mudah dan selalu mengutamakan pengiriman kepada pemesan prioritas/ mitra, untuk itu pelayanan prima tentu menjadi perhatian yang tidak boleh ganti rugi seringkali dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai media komunikasi sehingga penyelesaiannya dsapat dilakukan dengan lebih cepat. Pada fase penerimaan barang di gudang, sistem administrasi diperlukan untuk mengatur bagaimana dilakukan penyortiran barang melalui pengecekan, selanjutnya barang dapat diarahkan untuk ditempatkan pada area penyimpanan di gudang. Hal semacam ini perlu dilakukan untuk memastikan dan garansi barang benar-benar memenuhi persyaratan kualitas yang sudah ditetapkan, selain bentuk kepercayaan atas jaminan proses produksi yang dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan penerimaan barangTahapan di bagian ini begitu diperlukan dengan menerapkan langkahlangkah tertentu untuk memastikan setiap penerimaan barang telah sesuai dengan standar, sekaligus sebagai tindakan antisipasi untuk menghadapi kesalahankesalahan yang terjadi seperti Adanya kerusakan barang ditempat penerimaan menjadi berkurang ketika dilakukan bongkar muat barang atau terjadi pengurangan kuantitas selama proses dan ukuran barang tidak sesuai. Spesifikasi barang yang diterima tidak cocok berdasarkan hasil uji kimia atau uji teknis lainnya. Alternatif upaya pencegahan atau mengurangi resiko kesalahan tersebut dapat melalui cara memberitahu bagian pembelian terkait ketidaksesuaian atas barang yang telah diterimanya, agar bagian tersebut dapat memperhitungkan teknis cakupan dalam menanganinya, dan jika diperlukan cara untuk mencegah agar barang-barang itu tidak merupakan bagian dari penerimaan dan menjadi bagian dari persediaan di gudang. Kecepatan penerimaan barang diperlukan agar mendapatkan hasil terbaik, misalnya disiapkan kartu terstandar sehingga rincian barang dapat diisi dengan lengkap dan mudah. Pembuatan kartu sebaiknya dilengkapi berkas salinannya sebagai jaminan atau dapat langsung dikirim ke bagian pembelian agar proses komunikasi, koordinasi, dan administrasi dapat diselesaikan dengan bukti dokumen yang sesuai. Untuk proses penanganan pekerjaan seperti tersebut di atas harus ada seseorang yang diberi tanggung jawab khusus dalam penanganan tata persuratan dan kearsipan misalnya pengendalian atas buku penerimaan barang secara baik dan terkendali dengan rincian setiap barang diterima di gudang sebagai bagian dari upaya memberikan pelayanan secara prima dan sekaligus menjaga nama baik perusahaan. Membongkar muatan Diperlukan mekanisme dan peralatan yang relevan dapat digunakan sehingga proses bongkar muat barang dilakukan secara cepat dan tepat. Misalnya digunakan penjenjang kandang pallet, atau truk hidrolik untuk barang-barang yang rentan terhadap suhu dan memiliki berat tertentu dengan prinsip pemakaian yang efisien. Perlu diperhatikan tempat yang permanen dan aman di area gudang agar dapat menempatkan barang-barang yang harus dikembalikan dengan diberi kode identitas tertentu dan waktu penyelesaian yang baik dan cepat. Sementara untuk penerimaan barang yang sesuai dapat segera dipindahkan dari area gerbang pemasukan barang ke area tempat yang telah disiapkan agar tidak menghambat penerimaan barang berikutnya. Dalam perkembangan dan kemajuan teknologi seperti sekarang ini, penanganan pergudangan selanjutnya dilakukan secara komputerisasi sehingga layanan proses penanganan dengan elemen gudang seperti tempat, barang, personil gudang, pola manajemen dan prosedur kerja menjadi satu kesatuan proses kegiatan dengan hasil yang lebih cepat dan tepat. Bagi sebuah perusahaan penerapan kegiatan seperti ini disebut dengan sistem administrasi pergudangan. Gudang bagi perusahaan yang mengutamakan layanan prima dengan tingkat kecepatan melakukan proses penerimaan dan pengiriman barang selain sebagai area penyimpanan yang ideal, maka dituntut sistem tata kelola pergudangan yang didalamnya terdapat berbagai macam sumber daya sehingga data/informasi terkait keadaan fisik dan jenis barang dapat dengan mudah diketahui oleh pihak berkepntingan. Kemudahan akses data/informasi yang secara umum tertuang dalam bentuk dokumen, memiliki faedah dalam kegiatan administrasi gudang diantaranyaSebagai salinan atas surat pesanan pembelian yang diberikan oleh bagian pembelian cah atau kredit. Sebagai tembusan laporan penerimaan barang yang diterima dari bagian penerimaan beserta barang yang bersangkutan. Sebagai salinan bukti transaksi pembelian dari bagian order penjualan penjualan tunai. Kartu gudang untuk merekap setiap kuluar masuk seluruh jenis dokumen administrasi penting untuk disiapkan terutama oleh bagian gudang perusahaan dimana dokumen tersebut sebagai bukti rekaman tertulis setiap transaksi gudang dan bertujuan untuk dibukukannya setiap kegiatan yang dilakukan dalam proses pengelolaan barang di SOP Penerimaan Barang di Gudang Di dalam proses pengelolaan pergudangan terutama dalam pengurusan setiap produk/barang yang masuk, harus melalui 4 empat tahapan yang meliputi1. Tahap 1, menerima informasi barang masuk Kegiatan pada tahap ini diawali dengan adanya pemberitahuan akan adanya produk/barang yang akan masuk dengan informasi yang didapatkan melalui surat pemberitahuan yang diterima secara langsung maupun informasi melalui berbagai media komunikasi lainnya. Mengenai batasan waktu atas pemberitahuan akan datangnya produk/ barang yang masuk, tergantung kepada pihak pengelola gudang berdasarkan standar ideal yang telah dibuat serta ketentuan lain yang secara administratif maupun teknis pihak gudang dapat mempersiapkan secara baik agar pelayanan yang diberikan selama dilakukannya proses penerimaan produk/ barang dapat berjalan secara efektif serta mampu meminimalisir risiko yang mungkin dapat terjadi. 2. Tahap 2, Mamastikan barang masuk siap diterima Setelah dilakukan verifikasi informasi atas produk/barang yang akan masuk, maka tahapan selanjutnya adalah mempersiapkan petugas yang akan menanganai secara langsung serta kondisi kesiapan berbagai fasilitas dan area tempat untuk menyimpan produk/barang yang akan diterima. 3. Tahap 3,Penerimaan dan pengecekan barang masuk Tahap ini dilakukan ketika produk/barang yang dikirimkan sudah tiba, dengan langkan persiapan awal yaitu menghitung volume keseluruhan dan identifikasi secara spesifik seperti nama barang, kode, jumlah item, ukuran dan berat produk/barang melalui form check list yang disiapkan untuk memudahkan penentuan atas produk/barang yang masuk. Terkait dengan form check list sebagai dokumen yang dapat dijadikan dasar pertanggungjawaban, maka harus dipastikan setiap petugas penanganan mermiliki kemampuan dalam melakukan pengecekan secara teliti dan akurat sehinggan dapat dipastikan seluruh produk/barang yang ditrerima dan disimpan dalam keadaan lainnya yang juga berguna untuk memastikan produk/barang yang diterima sesuai pada informasi awal, maka dapat dilakukan dokumentasi visual misalnya foto sebelum barang diturunkan dari sarana transportasi pengiriman/kendaraan pengangkut barang, yang nantinya akan dilampirkan pada dokumen terkait dalam hal ini form check list. 4. Tahap 4, Membuat dokumen serah terima barangAkhir tahapan kegiatan ini yaitu menyiapkan dokumen serah terima barang dimana secara administrasi gudang biasanya difasilitasi dengan dokumen kantor yang disebut dengan berita acara serah terima barang. Berita acara serah terima barang ini penting untuk disiapkan karena menunjukan bukti otentik atas pihak-pihak yang secara langsung berhubungan pada saat produk/barang diterima, rincian kondisi fisik produk/barang serta waktu dilakukannya penerimaan. Adapun secara spesifik dapat mengungkap tentang Pihak yang melakukan pengantaran produk/barang ke gudang Keterangan referensi pada surat pengantar pengiriman produk/barang. Keterangan waktu lengkap dengan tanggal dan jam kedatangan produk/ barang Keterangan waktu pada saat dilakukan proses bongkar muat produk/ barang Keterangan waktu ketika berakhirnya dilakukan proses bongkar muat produk/barang Spesifikasi dari fisik seperti nama, kode, kuantitas, kualitas, kapasitas/ berat produk/barangPersonil gudang yang secara langsung melakukan penerimaan produk/ barangBiasanya yang melakukan pengantaran mencantumkan keterangan berupa dokumen tersebut harus memiliki keabsahan/legalitas lengkap dengan tambahan informasi lainnya yang mempermudah ketika diperlukan konfirmasi tambahan. Begitu juga dengan gudang sebagai pihak penerima produk/barang, harus mencantumkan data/informasi tambahan secara lengkap. Berkas terkait dengan proses produk/barang masuk hendaknya disiapkan minimal dua rangkap, agar setiap pihak yang saling berkepentingan memiliki arsip yang dapat dijadikan bukti rekaman sebagai ketentuan administrasi gudang yang nantinya dapat dijadikan sebagai ukuran keterlaksanaan kegiatan secara baik serta bahan evaluasi untuk tindakan perbaikan Besar Prosedur Pemeriksaan dan Penerimaan Barang pada sebuah Institusi 1. Catatan penting setelah dilakukan penawaran, biasanya oleh panitia atau secara kedinasan dikenal dengan PPK Pejabat Pembuat Komitmen, selanjutnya dokumen diserahkan kepada bidang pengawasan serta penerimaan produk/ barang sebagai landasan untuk melakukan pengecekan sebelum kesepakatan pelaksanaa penerimaan barang mempersiapkan daftar pengecekan serta daftar penerimaan barang dengan berpedoman pada BoQ Bill of Quantity. Untuk mekanisme kontrak yang sudah dilaksanakan, selanjutnya berkas yang berupa salinan kontrak diserahkan kepada bagian pengawasan serta panitia penerimaan produk/barang. BoQ Bill of Quantity yang ada di panitia penerimaan produk/barang selanjutnya dilakukan validasi untuk menjamin keakuratan data yang ada serta dapat menghindari adanya kesalahan/manipulasi atas karakteristik barang yang diterima. Satu hal yang tidak boleh diabaikan oleh bagian pengawasan dan penerimaan atau panitia pemeriksa/penerima yaitu harus memahami substansi informasi yang tertuang dalam kontrak tersebut, untuk memastikan agar setiap tahapan dapat dilaksanakan secara baik. Jika penyedia barang mengawali pengiriman barang, tentunya produk/barang yang dikirim harus dilakukan pengecekan oleh bagian pengawasan serta panitia pemeriksa/penerima untuk tetap menjamin kualitas dan kuantitas produk/barang yang diperiksa, dengan penerapan prosedur berpedoman pada standar pemeriksaan yang dalam pemeriksaan produk/barang ada ketidaksesuaian seperti yang terdapat pada daftar pemeriksaan barang, maka produk/barang tersebut dipisahkan untuk selanjutnya dikembalikan kepada penyedia produk/baran agar dilakukan penggantian sesuai dengan yang diminta. Pengembalian produk/barang harus disertai dengan dengan daftar pengembalian produk/ produk/barang yang telah diterima menyertakan masa garansi, maka panitia pelaksana penerimaan produk/barang harus meminta kartu garansinya kepada pihak penyedia produk/barang. Begitu juga untuk jasa layanan purna jual, harus dipastikan terdapat kartu/surat jaminan masa purna jual. Untuk produk/barang hasil pengecekan oleh panitia penerimaan barang dan hasilnya telah sesuai dengan kondisi produk/barang yang semestinya/ tercantum pada daftar pemeriksaan barang, maka selanjutnya dicantumkan pada daftar penerimaan produk/barang sementara. Setelah itu surat jalan dapat diparaf oleh bagian pengawasan dan panitia penerimaan barang yang dijadikan lampiran dalam daftar penerimaan barang diterimanya produk/barang oleh bagian pengawasan dan panitia penerimaan barang, berikutnya produk/barang tersebut diserahkan ke bagian gudang yang secara administratif dicantumkan pada daftar penyerahan barang untuk proses pengiriman produk/barang telah selesai dilakukan, maka bagian atau bidang pengawasan dan panitia penerimaan barang merekapitulasi seluruh dokumen yang telah disiapkan/dibuat untuk dilakukan proses rekapitulasi dimana bagian/bidang pengawasan dan panitia penerimaan barang melakukan pemeriksaan ulang seluruh proses tahapan pengecekan atas penerimaan barang yang telah berjalan 100% seratus persen, lengkap dengan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan dan Berita Acara Serah Terima Barang. C. Fisik Penerimaan Barang di Gudang Perusahaan yang terus memperkuat sistem pengendalian dan pengawasan persediaan maka perusahaan tersebut sedang melakukan proses penghitungan fisik dengan bukti dokumen secara periodik. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar dapat memastikan produk/barang persediaan berdasarkan fisik maupun jumlahnya sama dengan perpetual pada buku persediaan. Hasil penghitungannya merupakan bahan koreksi catatan pada buku persediaan, mengelompokan unsur biaya dan aktiva bisa saja tercampur pada nilai persediaan dengan akun terkait, serta ketepatan sistem pengendalian persediaan itu sendiri. Kegiatan monitoring dan evaluasi mensyaratkan agar menghitung nilai persediaan dapat dilakukan minimal satu tahu sekali. Namun hasil penghitungannya secara umum tidak dapat dilakukan rekap dalam kartu gudang, tidak dapat menggantikan angka sebagaimana dasar, melainkan hanya sebagai pelengkap untuk mengecek kecermatan serta untuk mengoreksi perbedaan yang ada. Hasil perhitungan antara jumlah produk/barang persediaan dengan bukti catatan persediaan dapat saja berbeda, hal ini secara umum lebih karena terjadinya penyusutan atau terdapat kesalahan dalam data yang telah dicatat. Dilakukannya penghitungan persediaan sebagai upaya untuk memperbaiki kesalahan, juga diperlukan sebagaimana yang dipersyaratkan apabila perusahaan menerapkan standar manajemen mutu. Pada saat dilakukan proses audit terhadap fisik produk/barang persediaan, intensitas penghitungannya banyak dipengaruhi intensitas jenis pengelolaan yang berlangsung, tingkat pengendalian yang sangat baik, serta pemenuhan laporan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Jadwal dilakukannya proses penghitungan persediaan dapat dilaksanakan secara periodik misalnya perminggu, perbulan, triwulan, semesteran, atau tahunan. Penghitungan persediaan bisa saja dilakukan tahunan, semesteran, triwulan, bulanan, dua mingguan atau bahkan seminggu sekali. Dalam hal ini gudang dapat menentukannya berdaarkan dinamika serta kebutuhan dilakukannya proses penghitungan persediaan untuk memberi kemudahan dalam operasi pengelolaan gudang secara tepat dan baik. Adapun penghitungan secara general dilakukan pada kondisi tingkat frekuensi yang rendah, dan untuk proses penghitungan dengan kategori penting dan memiliki nilai tinggi maka dapat dilakukan setiap hari. Masa penghitungan persediaan hendaknya dilaksanakan ketika proses kegiatan gudang sedang tidak banyak agar secara program tidak mengganggu jalannya aktivitas perusahaan. Perusahaan yang menerapkan sistem perpetual dengan baik, maka pada saat penghitungan persediaan tidak selamanya harus sama/identik dengan tanggal penutupan buku. Dalam meminimalisir risiko perbedaan catatan maka dilakukan untuk terus melakukan. pengecekan secara teratur. Laporan pertanggungjawaban setap akhir taun hendaknya mampu memberi contoh yang baik terutama berkenaan dengan seluruh aspek kegiatan yang dilakukan oleh personil gudang. Biasanya perusahaan membentuk semacam tim khusus yang benar-benar menguasai teknik penghitungan barang. Barang-barang yang akan masuk proses penghitungan sebaiknya dipersiapkan dan disusun rapi serta memiliki kelengkapan dokumen lengkap sebelum dihitung. Sebagai alat pengendali maka digunakan formulir penghitungan, dengan bentuk formulir penghitungan persediaan yang harus dikoordinasikan dengan pihak pencatatan harga sehingga penghitungan bisa dilaksanakan lebih efisien. Formulir penghitungan bisa dibuat satu jenis saja yang dapat digunakan untuk mencatat hasil penghitungann kuantitas maupun untuk mencatat harga. Namun demikian formulir juga bisa dibuat menjadi beberapa jenis, yang intinya dilakukan untuk mencatat hasil penghitungan fisik, untuk mencatat akumulasi informasi yang tercantum pada formulir hasil penghitungan fisik, serta mencatat harga dan ikhtisar total persediaan. 1. Pemanfaatan Penggunaan Sistem Aplikasi Aplikasi komputer dengan segala kelebihannya serta mampu mengatur berbagai transaksi di gudang dalam menerapkan sistem tata kelola gudang mampu men-support aktivitas gudang seperti kegiatan mengambil produk/pengambilan picking dilakukan pemuatan ke sarana angkut delivery transportation, secara baik dan real time begitu dibutuhkan. Sistem aplikasi gudang yang digunakan tentunya mampu membantu mendeteksi berbagai informasi yang dibutuhkan oleh user seperti customer terlebih lagi bagi owner. Intinya bagaimana sistem manajemen gudang memungkinkan untuk dapat memantau dan mengendalikan setiap aktivitas terkait adanya proses distribusi produk/barang baik penerimaan maupun pengiriman, serta memungkinkan menjadi sistem database yang dapat mengontrol secara rinci. Sistem manajemen gudang merupakan satu prosedur penunjang di gudang dengan mekanisme yang menunjukan tahapan dari urutan kegiatan sebagai fase supply pada rantai produk/barang dan menjadi unsur utama dari volume pasokan agar mampu memonitor arus perpindahan serta menyimpan produk/barang di gudang. Selain itu penerapan sistem ini mampu memproses transaksi terkait, termasuk distribusi barang keluar, distribusi penentuan atas barang yang masuk, pengepakan serta pelepasan. Dalam sistem yang dijalankan mampu mengarahkan dan mengoptimalkan stock putaway dengan data yang real Fitur Utama a. Receiving and Putaway Awal proses ini dilakukan pada saat produk/barang tiba di gudang. Item berupa wujud barang setelah tiba selanjutnya diinput pada sistem WMS, hal ini bertujuan agar database setiap saat selalu ter-update. Ketika dilakukan input atau memasukan data barang yang dijadikan dasar adalah data PO Purchase Order yang dilakukan oleh petugas pada unit/bagian pembelian baik secara manual maupun otomatis digital. Dilakukannya tahapan ini harus berprinsip pada kesesuaian fisik barang yang masuk dengan kapasitas terpasang/ukuran gudang agar dapat mengatur sirkulasi/perputaran barang ketika dilakukan cycle count atau stock opname. Apabila penerimaan barang telah selesai dilakukan, berikutnya barang ditempatkan pada area gudang yang sudah ditentukan Putaway, mengingat keharusan dalam mengetahui data barang tersebut serta menentukan barang tersebut masuk kategori dalam sistem FIFO First In First Out atau FEFO First Expired First Out. b. Dispacthing Dispatching dilakukan untuk men-support aktivitas mengeluarkan barang picking and delivery untuk selanjutnya didistribusikan/disalurkan menuju gerai/outlet maupun konsumen langsung. Penetrasi atau penentuan titik lokasi dalam kegiatan picking semakin lebih cepat dan akurat dengan penerapan warehouse management system WMS. Fitur ini bagi personil yang ada di gudang membantu pencarian semakin efisien dan akurat. Dengan hanya melihat setiap yang telah masuk pada bagian sistem yaitu device handheld serta scanning barcode pada bagian identifikasi pallet biasanya berbentuk sticker untuk menyatakan stock barang sudah diambil dan digantikan oleh barang lainnya yang baru masuk. Kegiatan picking harus menginformasikan kepada pegawai terutama operator atas barang-barang yang harus dikirimkan ke lokasi tertentu, dan melalui WMS ini setiap barang pesanan dari konsumen akan ditandai dengan sticker barcode berdasarkan volume/kuantitas serta fisik barangnya. c. Delivery Note Kegiatan pada tahap berikutnya yaitu validasi terhadap setiap item barang hasil picking dengan setiap gerai/outlet maupun konsumen. Dalam hal ini WMS harus dapat menganalisis dan menetapkan hasil validasi dengan penyediaan dokumen yang disebut delivery note. Kegunaan dari delivery note adalah untuk memperingan aktivitas gudang dalam mengecek dan membandingkan oleh petugas checker dari setiap barang hasil picking yang dimasukan ke dalam sarana angkut seperti “truck”. d. Double Check Fitur yang dibutuhkan selain delivery note yaitu double deck yang bertujuan untuk meyakinkan bahwa keseluruhan barang yang disiapkan untuk dikirim secara fisik dan jenis adalah barang pesanan dari konsumen. Pemanfaatan double deck dapat dilengkapi dengan sticker dispatch label yang fungsinya memberikan panduan bagi setiap petugas melakukan loading ke sarana angkutan “truck” yang akan membawa barang. Dispatch label dapat berperan secara ganda dalam proses double deck pada akhir lokasi pengiriman. Ketika dilakukan dispatch maka peran WMS secara otomatis melakukan pengurangan sejumlah barang yang telah dikirim ke lokasi tujuan artinya setiap sirkulasi barang yang ada digudang akan selalu terkendali terutama dari resiko berkurangnya barang karena faktor kehilangan. e. Stock Take Stoke take dilakukan untuk menyesuaikan antara fisik barang persediaan stock dengan stock barang yang terdata di komputer. Hasil perbandingan ini nantinya diharapkan akan berdampak terhadap efisiensi pengeluaran biaya dalam penanganan barang persediaan. Stock take sendiri sebagai satu kegiatan yang beresiko terhadap kapasitas serta membutuhkan waktu yang tidak sedikit bagi petugas gudang. Pada situasi dan kondisi tertentu proses stock take dilaksanakan dengan melibatkan pegawai di gudang dalam jumlah yang banyak. WMS dapat memperingan pekerjaan dengan informasi rinci dari setiap barang dan lokasi, sehingga memudahkan petugas untuk melakukan stock take. Dalam alur prosedur kerja WMS, secara operasional gudang tentunya tidak memunculkan selisih antara fisik barang dengan stock komputer. Kemudian report stock take yang dicetak setelah hasil penghitungan fisik selesai, secara ideal adalah 0 nol artinya tidak terjadi selisih barang antara data komputer dengan fisik barang. apabila terdapat nilai selisih telah membantu melakukan referensi posisi barang yang terjadi selisih, petugas tidak perlu menuju lokasi penempatan dan menghitung/memeriksa seluruh barang di gudang melainkan cukup dengan menghitung ke lokasi yang menurut report terjadi selisih. Setelah selesai seluruh penghitungan, selanjutnya komputer akan melakukan adjustment plus-minus terhadap penghitungan fisik. Pada tahapan ini maka gudang telah memiliki stock update yang sesuai antara data dengan Reporting Reporting merupakan fitur pendukung yang sangat penting. Setiap hasil kegiatan yang terdokumentasi khususnya laporan digital pada WMS harus dapat menjelaskan terkait barang kepada pihak pemesan. Laporan dipersiapkan dengan baik dan valid agar setiap saat dapat memberikan informasi untuk bahan pengambilan keputusan manajemen yang ditunjang rekam data yang dapat dipertanggungjawabkan. Berbagai fasilitas layanan dalam reporting harus dapat memenuhi kebutuhan gudang akan informasi yang spesifik dan akurat. Artinya setiap pihak dapat menafsirkan dengan mudah atas segala informasi yang diberikan seperti reporting persediaan harian Inventory Days yang berada pada tingkat minimum, misalnya penetapan selama 5 hari kerja. Apabila reporting menunjukkan stock gudang tersedia banyak untuk 5 hari, maka kepala gudang dapat membuat keputusan untuk bagaimana mengurangi tingkat order dan terus mendorong agar barang dapat dikeluarkan sehingga persediaan dapat turut pada volume yang stabil. Report ini juga diperlukan customer/konsumen untuk mengidentifikasi dan mengetahui mengenai barang yang tersedia dan akan dikirim dari gudang menuju gerai/outlet ataupun consumen akhir. Selain itu reporting juga harus mampu menjadi pusat penghubung dengan Key Performance Indicator KPI dari gudang. Sebagai contoh KPI dari variansi stock adalah 1%, maka report harus mampu mengeluarkan laporan selisih barang hasil stock opname. Untuk kebutuhan berikutnya biasanya digunakan oleh analis data. Format tampilan yang banyak digunakan di gudang dalam memudahkan akses dari fitur reporting bisanya diolah dalam bentuk Ms. Excel yang sebelumnya merupakan hasil olahan dari file .dbf .csv atau .xls. Adapun fitur standard dari WMS sebagaimana di atas seyogyanya dapat didapatkan pada setiap hasil pengelolaan administratif gudang, dan hal itu tergantung dari adanya mobilitas barang yang terjadi. Untuk instalasi software WMS dibutuhkan biaya cukup besar setidaknya membutuhkan satu orang atau lebih dedicated adminyang bertanggung jawab secara langsung atas pengelolaan WMS ini. 3. Pencatatan persediaan barang di gudang Pengadministrasian produk/barang persediaan dapat dilaksanakan melalui pencatatan manual maupun berbasis komputer digital. Adapun pencatatan yang dilakukan secara manual terdiri atas dua sistem Sistem pencatatan berkelanjutan Perpetual System Pola dengan cara ini mengharuskan petugas gudang melakukan pencatatan persediaan barang secara kontinue. Dibuatkan perkiraan/rekening/kartu atau buku untuk setiap jenis barang. Untuk transaksi pertambahan barang di catat di sebelah debet, dan sebelah kredit digunakan untuk setiap berkurangnya barang. Saldo dari perkiraan harus selalu dicocokan dengan wujud atau bentuk barang secara nyata. Sistem pencatatan secara berjangka Periodik System Berbeda dengan sistem pencatatan terus menerus, pada sistem ini hanya penerimaan dari transaksi penjualan saja yang dicatat, artinya tidak dibuat jurnal untuk mengurangi kredit pada perkiraan persediaan. Untuk harga pokok penjualan ditentukan dengan mengacu kepada daftar rincian persediaan barang. Pada akhir masa pencatatan dilaksanakan setelah mengkalkulasi persediaan produk/barang yang telah diinventarisir physical Inventory secara periodik. Selanjutnya penerapan teknis pencatatannya terdiri dari metode 1 First In First Out FIFO Metode ini memiliki ciri dimana barang yang masuk pertama kali maka barang tersebut harus dikeluarkan terlebih dahulu atau istilah lain masuk pertama. 2 Last In First Out LIFO Memiliki ciri dimana barang yang terakhir datang ke gudang, maka harus yang paling awal dikeluarkan. 3 Weight Average Cost WAC atau Average Cost AC Berbeda dari kedua metode sebelumnya, maka pencatatan metode ini yaitu menentukan barang yang telah dikirimkan keluar kemudian dilakukan pencatatan dengan mengacu pada harga rata-rata. D. Dokumen Penanganan Penerimaan Barang Petugas pengadministrasi gudang harus memperhatikan pentingnya mengarsipkan setiap dokumen karena bagi perusahaan setiap catatan ataupun data pembukuan tersebut merupakan bagian laporan aktivitas yang harus dipertanggungjawabkan. Secara keseluruhan dokumen tersebut disiapkan dalam pengelolaan administrasi gudang mulai tahapan penerimaan barang, proses penyimpanan barang, catatan mutasi barang, sampai pada laporan persediaan barang. Sebagai bentuk wewenang dan tanggung jawab terhadap setiap produk/ barang yang dikelolanya, terutama kepala gudang harus menyiapkan pembukuan seluruh barang yang ada di gudang meliputi Pembuatan dokumen keuangan dengan informasi secara transparan serta pembukuan ketika dilakukan mutasi produk/ kartu barang untuk melakukan pembukuan dan catatan administrasi penerimaan barang. Siklus administrasi pergudangan 1. Data pemesanan barang Kegiatan penata usaha barang yang dipesan dilakukan setelah adanya keharusan mengeluarkan barang di gudang. Setiap barang yang dikeluarkan harus terlebih dahulu diestimasi dengan berpatokan pada data historis setiap jenis barang. Kemudian dilakukan pemesanan dalam hal ini kepada pemasok misalnya melalui kesepakatan termin pembayaran atau jatuh tempo pembayaran term of payment dengan kisaran nominal/angka lebih besar dari Day Sales Inventory, dengan kata lain tengat waktu produk/barang yang tersimpan dapat dicairkan’. Misalnya kegiatan bisnis/komersil mampu melakukan pemasaran dan penjualan selama 3 tiga hari, dimana TOP dari kegiatan tersebut yaitu 6 enam hari, dengan demikian kegiatan bisnis tersebut dikategorikan untung karena dapat melakukan 2 dua kali lipat penjualan lebih besar walapun pembayaran yang diterimanya hanya sebesar 1 satu kali pembayaran. Selain itu perjanjian waktu bayar seperti ini Returnable lebih menguntungkan daripada dilakukan cara beli putus.. 2. Data Persediaan Inventory Kunci utama dalam ketepatan dalam pencatatan seluruh arus barang yang masuk dan keluar adalah sistem adminisrasi yang baik, karena dengan demikian operasional gudang lebih dapat dikendalikan terutama dalam mengukur akurasi data barang di gudang, yang secara detail mempengaruhi Jumlah stok barang di gudangKlaim atas produk/barang yang diterima atau dikirimkan. Pengambilan keputusan pemesanan dilakukannya pemesanan Menganalisis tren penjualan Inventory di gudang dituntut untuk memiliki data secara akurat dan real time agar dapat dipertanggungjawabkan. Untuk memiliki data seperti itu maka peran dari proses administrasi pergudangan yang efektif dan efisien perlu terus dipelihara secara terintegrasi dengan memadukan teknologi yang memadai dan sumber daya personil yang menjalankannya. sumberADMINISTRASI PERGUDANGANSyafiani Desiana GartiniWanan sunaryaArif Susanto
Question18. SURVEY. 60 seconds. Q. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini. (1) Dapat mengetahui siapa yang bertanggungjawab atas timbulnya suatu transaksi. (2) Alat bukti tertulis yang berisi data informasi keuangan. (3) Untuk mengetahui jumlah seluruh kekayaan. (4) Sebagai pedoman untuk pembuatan laporan keuangan.
PenerimaanBarang (receiving) Penerimaan barang merupakan suatu proses penerimaan barang. Dalam proses tersebut ada beberapa kegiatan yang dilakukan seperti perhitungan jumlah barang yang diterima, kegiatan bongkar muat dari sarana angkutan barang, pengecekan dokumen pengiriman, inspeksi kualitas barang dan data stok barang.

3 Aplikasi ini hanya membahas proses pencatatan barang masuk dan keluar, dan pembuatan laporan stok. 1.4 Tujuan . Tujuan dari dibuatnya sistem ini adalah untuk: 1. Merancang dan membangun sebuah aplikasi yang dapat . mencatat kegiatan transaksi, antara lain stok barang, pemasukan barang dan pengeluaran barang. 2.

26Bukti transaksi adanya penerimaan barang kembali karena barang rusak atau tidak sesuai pesanan yang dibuat oleh penjual, disebut. a.kuitansi c.nota debet d.nota e.faktur 27.Bukti kas yang dibuat oleh pemegang dana kas kecil bahwa telah menerima sejumlah uang untuk keperluan kas kecil, disebut. a. kuitansi b. bukti kas masuk
LAPORANTUGAS AKHIR . TENTANG . PELAKSANAAN EKSTENSIFIKASI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BINJAI . O . L . E . H. NAMA: SHELLA MIRANDA . NIM: 162600025 . Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Diploma . III. Administrasi Perpajakan . FAKULTAS ILMU SOSIAL
.
  • s4gp0mdiiq.pages.dev/888
  • s4gp0mdiiq.pages.dev/565
  • s4gp0mdiiq.pages.dev/933
  • s4gp0mdiiq.pages.dev/373
  • s4gp0mdiiq.pages.dev/142
  • s4gp0mdiiq.pages.dev/317
  • s4gp0mdiiq.pages.dev/165
  • s4gp0mdiiq.pages.dev/176
  • s4gp0mdiiq.pages.dev/147
  • s4gp0mdiiq.pages.dev/913
  • s4gp0mdiiq.pages.dev/829
  • s4gp0mdiiq.pages.dev/884
  • s4gp0mdiiq.pages.dev/94
  • s4gp0mdiiq.pages.dev/874
  • s4gp0mdiiq.pages.dev/78
  • laporan penerimaan barang kantor disebut juga