DEPOK, - Bagi Anda pecinta ikan hias, pasti Anda sudah familiar dengan cacing darah beku atau frozen bloodworm. Cacing darah beku merupakan salah satu pakan ikan alami yang banyak dipilih pembudidaya ikan hias lantaran dari segi harga maupun kandungan proteinnya lebih baik dari pakan ikan buatan Wahyu, salah satu produsen cacing darah beku di bilangan Depok menuturkan, proses pembuatan cacing darah beku ini tidaklah sulit. Secara garis besar, prosesnya diawali dengan mencuci cacing hingga bersih, lalu dibekukan, dan dikemas. "Peralatan yang perlu disiapkan adalah baskom, saringan, lemari pendingin dan plastik untuk membungkus," ujar Dody, beberapa waktu lalu. Isi Masa Transisi Peralihan Cantrang, KKP Lakukan Hal IniLebih rinci Dody menjelaskan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menempatkan cacing yang baru didapat dari alam pada baskom dan diberi air. Karena habitat cacing ini di lumpur, proses ini bertujuan membersihkannya dari kotoran dan zat yang dapat mengganggu kesehatan ikan. Pencucian cacing ini sebaiknya dilakukan tiga kali agar bersih pada air yang mengalir sehingga kotoran terbawa aliran air. Cacing darah yang hidup akan berada di dasar wadah sedangkan kotoran dan cacing darah yang sudah mati akan mengambang dan terbuang bersama proses pembilasan sebanyak tiga kali, proses selanjutnya adalah penyaringan cacing untuk mengurangi kadar air. Setelah kadar air berkurang, cacing bisa langsung dikemas dalam plastik transparan atau dimasukkan ke dalam tray atau cetakan es yang terbuat dari plastik. Setelah itu, masukkan ke dalam freezer hingga membeku selama kurang lebih 12–24 jam, tergantung dari kualitas freezer. "Cacing yang saya kemas biasanya berukuran 1 ons atau ½ kg dan bisa juga disesuaikan dengan permintaan customer. Biasanya cacing beku akan bertahan hingga tiga bulan bila selalu disimpan di dalam freezer," pungkas Klaim Realisasi Kinerja Pembangunan Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2017 Berjalan Positif