Medan- Gubernur Sumatera Utara HT Erry Nuradi menawarkan investasi pembangunan jalan Tol Medan-Berastagi, Karo kepada perusahaan konstruksi asal Malaysia IJM Corporation Berhard. "Meski Pemerintah PuÂsat semakin konsentrasi memÂbangun sejumlah jalan tol di Sumut, tetapi Tol Medan-BeÂraÂsÂtagi belum ada dalam program dan itu diharapkan dimanfaatkan IJM Corporation Berhard," katanyaMEDAN— Pemerintah mulai melakukan uji kelayakan atau feasibility study rencana proyek pembangunan jalan tol Medan-Berastagi. Uji kelayakan ditargetkan selesai pada Januari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II Medan Selamat Rasidi mengatakan,guna mengakomodir permintaan masyarakat, pemerintah mulai melakukan studi kelayakan pembangunan jalan tol Medan- Berastagi. Pasalnya, setiap kegiatan atau proyek yang memiliki nilai besar membutuhkan sebuah studi untuk mengukur nilai ekonomi proyek tersebut.“Apabila feasible layak bangun, maka nanti akan masuk tahapan Detail Engineering Design DED.Itu dibuat 10-20 alternatif. Ini nanti larinya ke arah penetapan lokasi yang akan dilakukan oleh kepala daerah,” jelasnya ditemui di Universitas Sumatra Utara Kamis 17/6/2019.Setelah itu, lanjutnya, perlu ada perlu ada izin dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup KLH, supaya tidak merusak daerah-daerah seperti taman margasatwa atau lingkungan tersebut. Adapun proyek dikatakan layak untuk dibangun apabila memiliki rasio atau internal rate of return IRR sekitar 12 persen. Artinya, apabila nanti jalan lama dibandingkan dengan yang baru terdapat 12 persen nilainya. Sementara aat ini, rasio yang dimiliki masih sekitar 5 persen-6 lahan perbukitan di Berastagi menjadi salah satu kendala berat. Untuk membangun tol di daerah tersebut, lanjutnya, paling tidak membutuhkan dana sekitar Rp200 miliar perkilometer, itu pun di luar biaya lahan. Jadi misalnya panjang tol 40 kilometer, maka total dana yang dibutuhkan lebih dari Rp8 triliun. “Dana ini cukup besar, bukan pemerintah tidak mau [bangun]. Itu makanya diperlukan FS yang teliti. pemerintah pusat melalui kementerian PUPR sedang buat FS,” mengandalkan dana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR tidak akan mencukupi untuk pembangunan jalan tol Medan-Berastagi, mengingat dana PUPR juga difokuskan untuk pembangunan di ibu kota selanjutnya dibutuhkan tambahan investor. “Supaya 2/3 dari investor, 1/3 dari pemerintah,” katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini jalan tol MEDAN SUMUTPOS.CO - Pemprov Sumut dalam waktu dekat membahas kelanjutan rencana pembangunan jalan tol/jalan layang Medan-Berastagi. Menurut Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, instansi vertikal bakal datang ke Sumut guna menindaklanjuti langkah-langkah strategis untuk mencari solusi atas banyaknya korban yang telah jatuh ketika melintasi ruas dimaksud. Medan, Gubernur Sumatera Utara Gubsu Edy Rahmayadi mengatakan, rencana pembangunan Jalan Tol Medan-Brastagi dalam waktu dekat akan dimatangkan. “Ini dalam proses kalau Jalan Tol Medan-Brastagi,” kata Edy, Rabu 27/10/21. Diterangkannya, saat ini rencana pembangunan tersebut dalam tahap penghitungan jumlah kendaraan yang masuk, dan tarif yang akan ditetapkan nantinya. Hal-hal ini masih dalam tahap sinkronisasi. Edy mengatakan, dalam waktu dekat, dia akan menggelar rapat untuk mematangkan rencana pembangunan ruas tol ini. “Besok atau lusa akan datang orangnya, saya akan rapat dan mengkaji itu,” jelasnya. Baca JugaKetua DPRD Sumut Minta Gubsu Segera Realisasikan Pembangunan Jalan Tol Medan-Brastagi Rencana pembangunan ruas tol Medan-Brastagi sebelumnya disampaikan Gubernur Edy dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Musrenbang Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Pemprov Sumut yang berlangsung di Hotel Santika Medan, Kamis 8/4/21. “Tolnya itu jalan layang. Itu proses,” sebut Edy. Lantaran akan melintasi hutan lindung, maka terlebih dahulu dibutuhkan persetujuan perizinan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. “Jadi butuh proses perizinan. Jadi Jalan Tol yang bisa tembus ke Brastagi,” sebutnya, seraya menambahkan Jalan Tol Medan-Brastagi akan dilengkapi dengan Light Rail Transit LRT. Baca JugaJalan Tol Medan-Binjai Seksi I Resmi Difungsikan Diharapkan, pembangunan proyek tersebut mulai dapat dilaksanakan pada tahun 2022 mendatang. Menurut Edy, ada tiga alasan mengapa Pemprov Sumut berminat membangun Jalan Tol Medan-Brastagi. “Kenapa saya berbicara Brastagi? Karena Brastagi itu, pertama, daerah pertanian. Kedua, pariwisata dan ketiga peternakan. Dengan kondisi udara dan tanah seperti itu, peternakan ini akan menjanjikan,” ungkapnya. Rencana pembangunan ini pun mendapat sambutan positif dari DPRD Sumut.iskandar/hm10
Memintapemerintah melalui Kementerian PPN, Bappenas, Kementerian PUPR segera melakukan studi terkait jalan tol Medan-Berastagi. Meminta Gubernur Sumatera Utara bersama seluruh kepala daerah bersama perwakilan masyarakat dan DPRD SU segera bertemu dengan presiden untuk menyampaikan kebutuhan jembatan layang dan jalan tol Medan-Berastagi.TANDA TANGAN Bupati Karo, Terkelin Brahmana, menandatangani hasil kesepakatan rapat bersama terkait revitalisasi jalan alternatif Medan-Berastagi, di hadapan Ketua Komisi D DPRD Sumut, Sutrisno Pangaribuan, Kamis 5/9. KARO, – Setelah usulan jalan tol dan jalan layang Medan-Berastagi dinyatakan ditunda, kini dewan, pejabat dan warga Karo mengusulkan pembangunan jalan alternatif Medan-Berastagi. Usulan itu terungkap dalam rapat yang dihadiri Komisi D DPRD Sumut 7 bupati, ICK Ikatan Cendikiawan Karo, Formanas Forum Masyarakat Nasional, dan BPPJN II Medan di ruang Komisi D DPRD Sumut, Kamis 5/9. Rapat dipimpin Ketua Komisi D, Sutrisno Pangaribuan. Julianus Sembiring dari Formanas Medan mengatakan, tidak ada alasan pemerintah tidak membangun jalan alternatif Medan-Berastagi. “Formanas siap berjuang bersama elemen masyarakat lainnya maupun pemerintah kabupaten dan Provsu, mendobrak pemerintah pusat,” ucapnya. Pekan lalu, Formanas telah menggelar aksi unjuk rasa di Medan, mendesak pemerintah membangun jalan tol Medan-Berastagi. Ketua Harian Pengurus Pedagang Kota Medan, Jusup Ginting, yang membawahi 52 pedagang di Pasar Kampung Lalang, Pasar Induk Medan, dan Pancur Batu, mengatakan, setiap hari orang pedagang berbelanja ke Kabupaten Karo, untuk membeli kebutuhan warga Kota Medan, terutama seperti sayur mayur. “Saat terjadi macet, pedagang mengalami kerugian mencapai Rp175 miliar per hari. Inilah alasan kami mendukung penuh jalan alternatif Medan-Berastagi,” tegasnya. Petrus Sembiring mewakili moda transportasi Medan-Berastagi, mengatakan harus ada solusi terkait kemacetan lalu-lintas Medan-Berastagi. “Kadang kami rasakan waktu tempuh mencapai 7-8 jam Berastagi-Medan. Sopir dan pengusaha sangat dirugikan. Karena kalau tidak macet, Berastagi-Medan hanya 2 jam. Kami rugi dalam trip. Belum lagi mempercepat usia sparepart. Siapa yang bertanggung jawab?” kesalnya. Sebagai warga Karo, ia mengaku sedih melihat kemacetan juga berdampak pada pariwisata Tanah Karo. “Sering kita tanya warga di pangkalan/terminal bus Medan, mengapa tidak lagi berwisata ke daerah Karo. Jawabnya satu malas karena macet,” cetusnya. Kepala BPPJN II Medan, Ir Selamet Rasyid Simanjutak, melalui Kabidnya Cutreno, mengatakan tahun 2020 mendatang, akan ada revitilisasi program jalan Medan-Berastagi berupa pelabaran jalan di 2 titik. Kedua titik ini barada di STA 37 di Pdam Sibolangit dan STA 53 di Penatapan Daulu berupa kantilever, yang akan menelan biaya Rp80 miliar. “Program jalan tol maupun jalan layang setahu saya belum masuk program pusat melalui dinas BPPJN,” katanya. Bupati Deliserdang , Ansyari Tambunan, melalui Kadis PUPR, Ismail, menyebutkan pihaknya sudah berulang kali melakukan sosialisasi kepada masyarakat seputaran wilayah jalan Medan-Berastagi, agar mengizinkan pelebaran jalan dengan biaya APBD Deliserdang. “Namun terganjal kawasan hutan. Karena itu, kami menyambut baik dan siap mendukung peruntukan jalan alternatif Medan-Berastagi sesuai permintaan dalam rapat ini,” paparnya. Anggota Komisi D, Layari Sinukaban, meminta perwakilan BPPJN II Medan dan Dinas PUPR Deliserdang jangan hanya mendukung, tapi harus ada aksi nyata. “Kalau perlu, Pemda Deliserdang buatkan surat permohonan pinjam pakai kawasan hutan. Ini dasar kita mendesak pusat. Kalau perlu besok akan kita bawak ke Jakarta bersama tim,” pintanya. Bupati Karo, Terkelin Brahmana, mengatakan jalan alternatif Medan-Berastagi perlu dilihat dari beberapa aspek. “Ada aspek KSPN, ada aspek Mebidangro. Kedua aspek ini memiliki legislasi yang dibuat oleh Presiden RI Joko Widodo. Karo menjadi salah satu sentra jalur bagian utara yang mendukung kedua Perpres. Jadi mari kita perjuangkan bersama, karena legislasi secara hukum sudah ada,” katanya. Dalam waktu dekat, Pemda Karo akan bersilaturhami ke Pemda Deliserdang, untuk berbagi pengalaman membebaskan kawasan hutan jalan tembus Karo-Langkat. Usai rapat, para bupati dan perwakilan Formanas dan dinas terkaitmenandatangani kesimpulan, yang meminta pemerintah Cq Kementerian PUPR agar segera mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jalan layang/jalan tol Medan Berastagi. Meminta pemerintah melalui Kementerian PPN, Bappenas, Kementerian PUPR segera melakukan studi terkait jalan tol Medan-Berastagi. Meminta Gubernur Sumatera Utara bersama seluruh kepala daerah bersama perwakilan masyarakat dan DPRD SU segera bertemu dengan presiden untuk menyampaikan kebutuhan jembatan layang dan jalan tol Medan-Berastagi. Tol Medan-Binjai Ditarget Operasi Desember Sementara itu, pembangunan ruas tol Medan ke Binjai terus dikebut. PT Hutama Karya Persero selaku operator menegaskan, seluruh ruas tol ini akan tersambung sepenuhnya di akhir tahun. Dirut Hutama Karya, Bintang Perbowo, menyatakan pembangunan seksi I ruas tol ini, yang menghubungkan Tanjungmulia ke Helvetia sudah mencapai 89%. Dia menargetkan pada Desember 2019 ruas itu sudah beroperasi penuh. “Seksi I progress konstruksi telah capai 89%. Ditargetkan dapat beroperasi penuh pada Desember 2019,” ungkap Bintang di Kantor Kementerian BUMN, Kamis 5/9/2019. Dua seksi lainnya sudah selesai dibangun sejak 2017 dan sudah beroperasi. Dua seksi tersebut melintang sejauh 11 km, menghubungkan Helvetia sampai ke Binjai. “Kalau sesi II dan III kan sudah selesai, panjangnya 11 km,” ungkap Bintang. Di seksi I, pembangunan menyisakan segmen Jalan Veteran-Tanjung Mulia sepanjang 3 km. Kalau ditotal dari Medan ke Binjai ruas ini panjangnya 17 km. Hingga kini, secara total pembangunan ruas ini sudah mencapai 87% konstruksinya. Dengan lahan yang sudah dibebaskan mencapai 95%. Punya 4 Kawasan Baru Terpisah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR berencana membangun kawasan atau ‘rest area’ baru di pinggir jalan tol yang sudah beroperasi demi mendorong percepatan ekonomi di daerah. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol BPJT Kementerian PUPR, Danang Parikesit mengatakan rencana tersebut akan tertuang dalam peraturan menteri permen baru yang merevisi aturan mengenai rest area. “Empat tambahan tadi seperti rest area destinasi, kawasan transit antar moda, logistik hub, dan kawasan terintegrasi dengan industri,” kata Danang saat diskusi dengan media di Bandung, Jawa Barat, Rabu 4/9 malam. Danang menyebut, ada beberapa lokasi yang paling memungkinkan untuk dibangun empat kawasan baru tersebut dalam waktu dekat, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera. Beberapa kontraktor jalan tol juga sudah meminta hal tersebut masuk dalam satu paket pengerjaan jalan tol. Nantinya, fungsi dari empat kawasan baru ini akan berbeda dengan rest area atau tempat pemberhentian sementara yang selama ini ada di jalan tol. Keempat kawasan itu, dikatakan Danang punya fungsi yang berbeda-beda sesuai tujuannya. Misalnya rest area destinasi yang nantinya akan menghubungkan langsung wilayah pariwisata. “Sudah ada permintaan dari Jawa Tengah khusus di rawa pening yang mau mengembangkan pariwisata, ini kita pikirkan rest area destinasi,” jelas Danang. Untuk kawasan transit antar moda, Danang bilang ini merupakan masukan dari Kementerian Perhubungan. Kawasan Transit Antarmoda ini akan mengoptimalisasi integrasi berbagai macam moda transportasi yang melewati jalan tol. “Karena rest area tidak dirancang untuk tempat berhenti, nantinya bus yang besar yang berhenti akan disambungkan dengan moda transportasi kawasan sekitar,” katanya. Selanjutnya, mengenai kawasan logistic hub, Danang menjelaskan tujuannya untuk memudahkan mobilitas kendaraan yang awalnya berada di jalan nasional ke jalan tol. Sedangkan yang kawasan industri, konsepnya hampir sama seperti jalan tol yang ada di Amerika Serikat AS dan Jerman. Di mana, kawasan industri terkoneksi langsung dengan jalan tol. Realisasi pengembangan empat kawasan di pinggir jalan tol ini masih menunggu peraturan menteri yang baru. Setelah itu, baru akan dilakukan pembangunannya. “Itu masih menunggu peraturan menteri, harapan kami Permennya tahun ini selesai, dan harapan kami juga tahun depan sudah mulai perencanaan dan minat dari investor untuk mengembangkan itu,” ungkap Danang. deo/bbs TANDA TANGAN Bupati Karo, Terkelin Brahmana, menandatangani hasil kesepakatan rapat bersama terkait revitalisasi jalan alternatif Medan-Berastagi, di hadapan Ketua Komisi D DPRD Sumut, Sutrisno Pangaribuan, Kamis 5/9. KARO, – Setelah usulan jalan tol dan jalan layang Medan-Berastagi dinyatakan ditunda, kini dewan, pejabat dan warga Karo mengusulkan pembangunan jalan alternatif Medan-Berastagi. Usulan itu terungkap dalam rapat yang dihadiri Komisi D DPRD Sumut 7 bupati, ICK Ikatan Cendikiawan Karo, Formanas Forum Masyarakat Nasional, dan BPPJN II Medan di ruang Komisi D DPRD Sumut, Kamis 5/9. Rapat dipimpin Ketua Komisi D, Sutrisno Pangaribuan. Julianus Sembiring dari Formanas Medan mengatakan, tidak ada alasan pemerintah tidak membangun jalan alternatif Medan-Berastagi. “Formanas siap berjuang bersama elemen masyarakat lainnya maupun pemerintah kabupaten dan Provsu, mendobrak pemerintah pusat,” ucapnya. Pekan lalu, Formanas telah menggelar aksi unjuk rasa di Medan, mendesak pemerintah membangun jalan tol Medan-Berastagi. Ketua Harian Pengurus Pedagang Kota Medan, Jusup Ginting, yang membawahi 52 pedagang di Pasar Kampung Lalang, Pasar Induk Medan, dan Pancur Batu, mengatakan, setiap hari orang pedagang berbelanja ke Kabupaten Karo, untuk membeli kebutuhan warga Kota Medan, terutama seperti sayur mayur. “Saat terjadi macet, pedagang mengalami kerugian mencapai Rp175 miliar per hari. Inilah alasan kami mendukung penuh jalan alternatif Medan-Berastagi,” tegasnya. Petrus Sembiring mewakili moda transportasi Medan-Berastagi, mengatakan harus ada solusi terkait kemacetan lalu-lintas Medan-Berastagi. “Kadang kami rasakan waktu tempuh mencapai 7-8 jam Berastagi-Medan. Sopir dan pengusaha sangat dirugikan. Karena kalau tidak macet, Berastagi-Medan hanya 2 jam. Kami rugi dalam trip. Belum lagi mempercepat usia sparepart. Siapa yang bertanggung jawab?” kesalnya. Sebagai warga Karo, ia mengaku sedih melihat kemacetan juga berdampak pada pariwisata Tanah Karo. “Sering kita tanya warga di pangkalan/terminal bus Medan, mengapa tidak lagi berwisata ke daerah Karo. Jawabnya satu malas karena macet,” cetusnya. Kepala BPPJN II Medan, Ir Selamet Rasyid Simanjutak, melalui Kabidnya Cutreno, mengatakan tahun 2020 mendatang, akan ada revitilisasi program jalan Medan-Berastagi berupa pelabaran jalan di 2 titik. Kedua titik ini barada di STA 37 di Pdam Sibolangit dan STA 53 di Penatapan Daulu berupa kantilever, yang akan menelan biaya Rp80 miliar. “Program jalan tol maupun jalan layang setahu saya belum masuk program pusat melalui dinas BPPJN,” katanya. Bupati Deliserdang , Ansyari Tambunan, melalui Kadis PUPR, Ismail, menyebutkan pihaknya sudah berulang kali melakukan sosialisasi kepada masyarakat seputaran wilayah jalan Medan-Berastagi, agar mengizinkan pelebaran jalan dengan biaya APBD Deliserdang. “Namun terganjal kawasan hutan. Karena itu, kami menyambut baik dan siap mendukung peruntukan jalan alternatif Medan-Berastagi sesuai permintaan dalam rapat ini,” paparnya. Anggota Komisi D, Layari Sinukaban, meminta perwakilan BPPJN II Medan dan Dinas PUPR Deliserdang jangan hanya mendukung, tapi harus ada aksi nyata. “Kalau perlu, Pemda Deliserdang buatkan surat permohonan pinjam pakai kawasan hutan. Ini dasar kita mendesak pusat. Kalau perlu besok akan kita bawak ke Jakarta bersama tim,” pintanya. Bupati Karo, Terkelin Brahmana, mengatakan jalan alternatif Medan-Berastagi perlu dilihat dari beberapa aspek. “Ada aspek KSPN, ada aspek Mebidangro. Kedua aspek ini memiliki legislasi yang dibuat oleh Presiden RI Joko Widodo. Karo menjadi salah satu sentra jalur bagian utara yang mendukung kedua Perpres. Jadi mari kita perjuangkan bersama, karena legislasi secara hukum sudah ada,” katanya. Dalam waktu dekat, Pemda Karo akan bersilaturhami ke Pemda Deliserdang, untuk berbagi pengalaman membebaskan kawasan hutan jalan tembus Karo-Langkat. Usai rapat, para bupati dan perwakilan Formanas dan dinas terkaitmenandatangani kesimpulan, yang meminta pemerintah Cq Kementerian PUPR agar segera mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jalan layang/jalan tol Medan Berastagi. Meminta pemerintah melalui Kementerian PPN, Bappenas, Kementerian PUPR segera melakukan studi terkait jalan tol Medan-Berastagi. Meminta Gubernur Sumatera Utara bersama seluruh kepala daerah bersama perwakilan masyarakat dan DPRD SU segera bertemu dengan presiden untuk menyampaikan kebutuhan jembatan layang dan jalan tol Medan-Berastagi. Tol Medan-Binjai Ditarget Operasi Desember Sementara itu, pembangunan ruas tol Medan ke Binjai terus dikebut. PT Hutama Karya Persero selaku operator menegaskan, seluruh ruas tol ini akan tersambung sepenuhnya di akhir tahun. Dirut Hutama Karya, Bintang Perbowo, menyatakan pembangunan seksi I ruas tol ini, yang menghubungkan Tanjungmulia ke Helvetia sudah mencapai 89%. Dia menargetkan pada Desember 2019 ruas itu sudah beroperasi penuh. “Seksi I progress konstruksi telah capai 89%. Ditargetkan dapat beroperasi penuh pada Desember 2019,” ungkap Bintang di Kantor Kementerian BUMN, Kamis 5/9/2019. Dua seksi lainnya sudah selesai dibangun sejak 2017 dan sudah beroperasi. Dua seksi tersebut melintang sejauh 11 km, menghubungkan Helvetia sampai ke Binjai. “Kalau sesi II dan III kan sudah selesai, panjangnya 11 km,” ungkap Bintang. Di seksi I, pembangunan menyisakan segmen Jalan Veteran-Tanjung Mulia sepanjang 3 km. Kalau ditotal dari Medan ke Binjai ruas ini panjangnya 17 km. Hingga kini, secara total pembangunan ruas ini sudah mencapai 87% konstruksinya. Dengan lahan yang sudah dibebaskan mencapai 95%. Punya 4 Kawasan Baru Terpisah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR berencana membangun kawasan atau ‘rest area’ baru di pinggir jalan tol yang sudah beroperasi demi mendorong percepatan ekonomi di daerah. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol BPJT Kementerian PUPR, Danang Parikesit mengatakan rencana tersebut akan tertuang dalam peraturan menteri permen baru yang merevisi aturan mengenai rest area. “Empat tambahan tadi seperti rest area destinasi, kawasan transit antar moda, logistik hub, dan kawasan terintegrasi dengan industri,” kata Danang saat diskusi dengan media di Bandung, Jawa Barat, Rabu 4/9 malam. Danang menyebut, ada beberapa lokasi yang paling memungkinkan untuk dibangun empat kawasan baru tersebut dalam waktu dekat, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera. Beberapa kontraktor jalan tol juga sudah meminta hal tersebut masuk dalam satu paket pengerjaan jalan tol. Nantinya, fungsi dari empat kawasan baru ini akan berbeda dengan rest area atau tempat pemberhentian sementara yang selama ini ada di jalan tol. Keempat kawasan itu, dikatakan Danang punya fungsi yang berbeda-beda sesuai tujuannya. Misalnya rest area destinasi yang nantinya akan menghubungkan langsung wilayah pariwisata. “Sudah ada permintaan dari Jawa Tengah khusus di rawa pening yang mau mengembangkan pariwisata, ini kita pikirkan rest area destinasi,” jelas Danang. Untuk kawasan transit antar moda, Danang bilang ini merupakan masukan dari Kementerian Perhubungan. Kawasan Transit Antarmoda ini akan mengoptimalisasi integrasi berbagai macam moda transportasi yang melewati jalan tol. “Karena rest area tidak dirancang untuk tempat berhenti, nantinya bus yang besar yang berhenti akan disambungkan dengan moda transportasi kawasan sekitar,” katanya. Selanjutnya, mengenai kawasan logistic hub, Danang menjelaskan tujuannya untuk memudahkan mobilitas kendaraan yang awalnya berada di jalan nasional ke jalan tol. Sedangkan yang kawasan industri, konsepnya hampir sama seperti jalan tol yang ada di Amerika Serikat AS dan Jerman. Di mana, kawasan industri terkoneksi langsung dengan jalan tol. Realisasi pengembangan empat kawasan di pinggir jalan tol ini masih menunggu peraturan menteri yang baru. Setelah itu, baru akan dilakukan pembangunannya. “Itu masih menunggu peraturan menteri, harapan kami Permennya tahun ini selesai, dan harapan kami juga tahun depan sudah mulai perencanaan dan minat dari investor untuk mengembangkan itu,” ungkap Danang. deo/bbs
KORLANTASPOLRI- Longsor kembali terjadi di Jalan Medan-Berastagi, tepatnya di KM 50+600, Desa Bandar Baru, Deli Serdang, Sumatera Utara. Saat ini, lalu lintas terputus, dan petugas sedang mengevakuasi dan membersihkan longsoran tersebut. Kasat Lantas Polrestabes Medan AKBP Sonny Siregar mengatakan peristiwa tanah atau tebing longsor itu terjadi pada Selasa (16/11/2021), pukul 17.45 WIB.Tarif Tol Jakarta Medan – Melakukan perjalanan jauh seperti dari satu kota ke kota lainnya atau bahkan dari satu provinsi ke provinsi lainnya sudah bisa dilakukan dengan mudah berkat hadirnya jalan bebas hambatan. Dimana jalan bebas hambatan atau jalan tol sendiri saat ini tidak hanya tersedia di Pulau Jawa saja, namun juga sudah terdapat di Sumatera hingga diketahui, hadirnya jalan tol sendiri semakin memudahkan masyarakat ketika ingin melakukan perjalanan jauh seperti saat mudik lebaran ke kampung halaman saat hari raya Idul Fitri. Cukup banyak masyarakat yang mudik ke Pulau Jawa, namun tidak sedikit pula yang pulang ke Pulau Sumatera seperti Kota Medan guna menemui sanak Tol Jakarta MedanTarif Tol Jakarta MedanBiaya Tambahan Perjalanan Jakarta MedanPet Tol Jakarta MedanKesimpulanMungkin beberapa tahun sebelumnya perjalanan mudik dari Pulau Jawa seperti Kota Jakarta ke Kota Medan hanya bisa ditempuh menggunakan jalur udara serta air. Namun, seiring berjalannya waktu saat ini pemerintah sudah semakin memajukan infrastruktur pembangunan dengan menghadirkan jalan bebas hambatan untuk Jakarta – apabila kalian berencana melakukan perjalanan dari Jakarta ke Medan menggunakan jalan tol, sebaiknya cari tahu terlebih dahulu berapa tarif atau harga gerbang tolnya. Untuk membantunya, pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan secara lengkap mengenai tarif tol Jakarta Medan semua golongan kendaraan dilengkapi rute membahas poin utama mengenai tarif tol Jakarta Medan lebih lanjut, sebaiknya pahami terlebih dahulu beberapa ruas atau gerbang tol yang akan dilalui. Perlu diketahui, untuk melakukan perjalanan dari Kota Jakarta ke Kota Medan menggunakan jalan bebas hambatan, maka akan ada 2 jenis ruas tol yang dilintasi, yaitu tol Trans Jawa serta tol Trans secara garis besarnya terdapat 3 ruas tol yang akan dilalui ketika seseorang melakukan perjalanan dari Jakarta ke Medan melalui jalan bebas hambatan tersebut. Adapun beberapa ruas tol yang termasuk ke dalam rute perjalanan dari Jakarta ke Medan tersebut diantaranya yaitu seperti di bawah – – – Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung – – Tinggi – Kualanamu – Tanjung – Tol Jakarta MedanDi atas sudah dijelaskan secara lengkap mengenai daftar rute perjalanan melalui jalan tol dari Jakarta ke Medan. Nah, ruas tol pertama yang akan dilalui ketika hendak menuju Pula Sumatera yaitu ruas tol Jakarta – Tangerang kemudian Tangerang – Merak lalu menyeberang menggunakan berhasil menyeberang dari Pelabuhan Merak, Maka ruas tol selanjutnya yang akan dilintasi yaitu Gerbang tol Bakauheni Selatan. Kemudian kalian akan tiba di Gerbang tol Terbanggi Besar dan melanjutkan perjalanan di dalam tol Trans Sumatera menuju Kayu berada di dalam tol Trans Sumatera, kalian hanya perlu mengikuti beberapa rute perjalanan seperti yang sudah kami berikan sebelumnya, yaitu Kayu Agung – Jakabaring, Pekanbaru – Dumai, Tebing Tingi – Kualanamu – Tanjung Monawa serta Monawa – diingat, saat ini hampir semua gerbang tol Trans Jawa ataupun Trans Sumatera sudah menggunakan teknologi kartu e toll sebagai media pembayarannya. Daripada penasaran, berikut akan kami jelaskan secara lengkap mengenai besaran tarif tol Jakarta Medan untuk semua rute perjalanan dan golongan TolJakarta – TangerangRp – MerakRp – Terbanggi BesarRp Besar – Pematang Panggang – Kayu AgungRp Agung – JakabaringRp – Dumai Exit PinggirRp Tinggi – Kualanamu – Tanjung MonawaRp – Medan Exit Bandar SelamatRp tol Jakarta Medan di atas dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan di total, kebutuhan anggaran dana untuk melakukan perjalanan dari Jakarta ke Medan menggunakan jalan tol yaitu kurang lebih sekitar Rp Namun, perlu diingat bahwa pemerintah bisa saja melakukan penyesuaian tarif tol karena hal-hal tertentu sehingga saran kami sebaiknya siapkan anggaran biaya melebihi estimasi di Tambahan Perjalanan Jakarta MedanSetelah mengetahui tarif tol Jakarta Medan, selanjutnya kalian juga perlu mengerti bahwa perjalanan tersebut tidak hanya melalui jalan bebas hambatan saja, namun juga membutuhkan armada laut seperti kapal. Maka dari itu, kalian membutuhkan biaya tambahan sebagai tarif naik kapal feri untuk menyeberang dari pelabuhan Merak ke saat ini, harga tiket kapal dari pelabuhan Merak ke pelabuhan Bakauheni yaitu kurang lebih sekitar Rp untuk satu kendaraan. Jadi, apabila di total dengan tarif tol dan pembelian harga tiket kapal, maka untuk melakukan perjalanan dari Kota Jakarta ke Kota Medan membutuhkan anggaran dana sekitar Rp Tol Jakarta MedanDi atas sudah dijelaskan secara lengkap mengenai besaran tarif tol Jakarta Medan untuk semua golongan kendaraan serta rute perjalanannya. Karena perjalanan dari Kota Jakarta ke Kota Medan tergolong cukup jauh, maka sebaiknya siapkan segalanya dengan matang sejak awal, mulai dari kondisi kesehatan, perlengkapan perjalanannya dan lain di dalam perjalanan dari Jakarta ke Medan kalian merasa ngantuk atau lelah, sebaiknya menepi mencari rest area untuk beristirahat sejenak. Untungnya, saat ini di sepanjang ruas tol Trans Jawa dan tol Trans Sumatera sudah dilengkapi sejumlah rest area dengan kelengkapan fasilitasnya seperti rumah makan, SPBU, toilet, masjid dan masih banyak sekiranya penjelasan dari Biayatarif seputar tarif tol Jakarta Medan untuk semua golongan kendaraan dan rute perjalanan. Semoga informasi di atas dapat dijadikan sebagai referensi ketika hendak melakukan perjalanan dari Kota Jakarta ke Kota Medan menggunakan jalan bebas hambatan.
MEDAN Wacana pembangunan Jalan Tol Medan-Brastagi masih dalam proses pengkajian oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dengan Pemerintah Pusat. Pengkajian itu dilakukan untuk mengukur jumlah volume kendaraan yang melintas setiap harinya di Jalur itu. Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, menyampaikan saat ini, pihaknya masih melakukan kajian untuk
MEDAN - Provinsi Sumatera Utara berencana membangun Jalan Tol Medan-Berastagi. Diharapkan pembangunan proyek tersebut mulai dapat dilaksanakan pada tahun 2022 mendatang. Bahkan Jalan Tol Medan-Berastagi akan dilengkapi dengan Light Rail Transit LRT. Posisi LRT akan ditempatkan di tengah jalan tol. Hal itu disampaikan Edy dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Musrenbang Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Pemprov Sumut yang berlangsung di Hotel Santika Medan, Kamis 8/4/2021. "Tolnya itu jalan layang. Itu proses. Karena itu melalui hutan lindung. Jadi butuh proses perizinan," sebut mantan Ketua Umum PSSI itu. Lantaran akan melintasi hutan lindung, maka terlebih dahulu dibutuhkan persetujuan perizinan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI "Jadi butuh proses perizinan. Jadi jalan tol yang bisa tembus ke Berastagi," sebutnya. Ia pun berharap rencana pembangunan tol Medan-Berastagi ini mendapat dukungan penuh dari DPRD Sumut. Sebab Berastagi dinilai memiliki potensi luar biasa yang dapat mendukung perekonomian Sumut. Menurut Edy ada tiga alasan, mengapa Pemprov Sumut berminat membangun jalan tol Medan-Berastagi. "Kenapa saya berbicara Berastagi. Karena Berastagi itu, pertama daerah pertanian, kedua pariwisata dan ketiga peternakan. Dengan kondisi udara dan tanah seperti itu, peternakan ini akan menjanjikan," ungkapnya. Sementara itu, Musrenbang RKPD Pemprov Sumut ini akan berlangsung selama 3 hari, mulai 8 April 2020. Dalam kegiatan itu hadir Staf Ahli Mendagri Bidang Ekonomi Hamdani. Sedangkan Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan pidato secara virtual. ind/
ProyekJalan Tol Medan Ditunda. (Foto: Okezone.com) MEDAN - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, terpaksa menunda pelaksanaan proyek pembangunan jalan tol dalam kota (Medan Intra Urban Toll Road/MIUTR). Penundaan sebagai dampak dari Pandemi Covid-19 yang belum usai. "Tetap akan jalan, hanya kita tunda dulu sementara," sebut Edy saat menjawab
RESMI DIBUKA Ini Daftar Tarif Tol Medan-Binjai-Tebingtinggi MEDAN - Ruas jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi MKTT dan Ruas Belawan-Medan-Tanjung Morawa Belmera Resmi terhubung ke Ruas Tol Medan-Binjai Mebi dan resmi beroperasi pada, Kamis 11/3/2021. Jalan Tol Medan-Binjai seksi 1 yakni Tanjung Mulia-Marelan-Helvetia tercatat sepanjang 4,2 kilometer, dan baru mendapat izin dari Menteri PUPR dalam putusannya momor 260/KPTS/M/2021 tanggal 3 Maret 2021, untuk segera dioperasikan. Sebelumnya jalan tol ini telah dioperasikan secara fungsional dalam rangka pelayanan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Adapun Jalan Tol Marelan–Helvetia sepanjang 2,75 kilometer telah lebih dulu dioperasikan sejak 6 Mei 2019. Amatan wartawan Tribun Medan dilokasi, pembukaan ruas jalan tol Medan-Binjai di tandai dengan penggesaran barikade ruas jalan tol Medan-Binjai Seksi 1 yakni Tanjung Mulia-Marelan-Helvetia yang dilakukan sejumlah pejabat tinggi dari Hutama Karya HK dan PT Jasa Marga. Informasi yang dihimpun, berikut biaya tarif Jalan Tol Binjai-Medan-Tebingtinggi Tarif Tol Golongan I Binjai-Semayang Rp 4000 Binjai-Helvetia Rp Binjai-Marelan Rp Binjai-Belawan Rp Binjai-Mabar Rp Binjai-Tanjung Mulia Rp Binjai-Haji Anif Rp Binjai-Bandar Selamat Rp Binjai -Amplas Rp Binjai-Tanjung Morawa Rp Binjai-Kualanamu Rp Binjai-Kemiri Rp Binjai-Lubuk Pakam Rp Binjai-Perbaungan Rp Binjai-Teluk Mengkudu Rp Binjai-Sei Rampah Rp Binjai-Tebingtinggi Rp 72 ribu Tarif Tol Golongan II Binjai-Semayang Rp Binjai-Helvetia Rp Binjai-Marelan Rp Binjai-Belawan Rp Binjai-Mabar Rp Binjai-Tanjung Mulia Rp Binjai-Haji Anif Rp Binjai-Bandar Selamat Rp Binjai-Amplas Rp Binjai-Tanjung Morawa Rp Binjai-Kualanamu Rp Binjai-Kemiri Rp Binjai-Lubuk Pakam Rp Binjai-Perbaungan Rp Binjai-Teluk Mengkudu Rp Binjai-Sei Rampah Rp Binjai-Tebingtinggi Rp Tarif Tol Golongan III Binjai-Semayang Rp Binjai-Helvetia Rp Binjai-Marelan Rp Binjai-Belawan Rp Binjai-Mabar Rp Binjai-Tanjung Mulia Rp Binjai-Haji Anif Rp Binjai-Bandar Selamat Rp Binjai-Amplas Rp Binjai-Tanjung Morawa Rp Binjai-Kualanamu Rp Binjai-Kemiri Rp Binjai-Lubuk Pakam Rp Binjai-Perbaungan Rp Binjai-Teluk Mengkudu Rp Binjai-Sei Rampah Rp Binjai-Tebingtinggi Rp Tarif Tol Golongan IV Binjai-Semayang Rp Binjai-Helvetia Rp Binjai-Marelan Rp Binjai-Belawan Rp Binjai-Mabar Rp Binjai-Tanjung Mulia Rp Binjai-Haji Anif Rp Binjai-Bandar Selamat Rp Binjai-Amplas Rp Binjai-Tanjung Morawa Rp Binjai-Kualanamu Rp Binjai-Kemiri Rp Binjai-Lubuk Pakam Rp Binjai-Perbaungan Rp Binjai-Teluk Mengkudu Rp Binjai-Sei Rampah Rp Binjai-Tebingtinggi Rp Tarif Tol Golongan V Binjai-Semayang Rp Binjai-Helvetia Rp Binjai-Marelan Rp Binjai-Belawan Rp Binjai-Mabar Rp Binjai-Tanjung Mulia Rp Binjai-Haji Anif Rp Binjai-Bandar Selamat Rp Binjai-Amplas Rp Binjai-Tanjung Morawa Rp Binjai-Kualanamu Rp Binjai-Kemiri Rp Binjai-Lubuk Pakam Rp Binjai-Perbaungan Rp Binjai-Teluk Mengkudu Rp Binjai-Sei Rampah Rp cr23/
.