SimakSyair yg di buat oleh Abu Nawas sebelum Wafat di atas.#Syairabunawas#Nasyid#AbuNawas
Jakarta - Pernah dengar tentang Abu Nawas? Pria yang memiliki nama Abu Ali al-Hasan bin Hani al-Hakami itu merupakan seorang sufi yang cerdas sekaligus pujangga sastra Arab Abu Nawas ia peroleh semasa remaja di Basrah, Irak Selatan, tempat di mana dirinya dibesarkan. Penamaan Abu Nawas akibat rambutnya yang ikal dan panjang buku Kisah 1001 Malam Abu Nawas Sang Penggeli Hati tulisan Rahimsyah, dikatakan Abu Nawas pernah merayu Tuhan melalui syair. Lantas, bagaimana sosok Abu Nawas?Profil Singkat Abu NawasAbu Nawas sekitar tahun 757 M di Provinsi Ahwaz, Khuzistan atau sebelah barat daya Persia. Namun, para ulama berbeda pendapat terkait tahun kelahirannya, seperti dikutip dari buku Abu Nawas Sufi dan Penyair Ulung yang Jenaka oleh Muhammad Ali ayah wafat saat Abu Nawas masih kecil. Setelahnya, ibu dari Abu Nawas membawa putranya itu ke Kota Basrah, Irak karena alasan ekonomi. Abu Nawas kepada seseorang bernama Attar untuk melakukan pekerjaan yang bisa dilakukan anak begitu, Abu Nawas mendapat perlakuan baik dari Attar. Ia disekolahkan di sekolah Al-Qur'an hingga berhasil menjadi hafiz. Pengetahuannya terhadap kalam Allah SWT inilah yang kelak menjadi karakter linguistik syair-syair yang ia Abu NawasAbu Usamah bin al-Hubab al-Asadi, seorang penyair Kufah keturunan persia tertarik dengan kecerdasan Abu Nawas. Setelahnya, Abu Nawas diangkat menjadi Walibah begitu terkenal karena puisinya yang homoerotik, tidak bermoral, tetapi ia sangat fasih dan terampil menggunakan diksi-diksi yang ringan, tajam, dan jenaka. Kemampuannya inilah yang kemudian mewarnai ciri puisi karya Abu buku Biografi Tokoh Sastra karya Ulinuha Rosyadi dikatakan bahwa kelihaian Abu Nawas di dunia sastra semakin bersinar setelah berhasil menarik perhatian Khalifah Harun musikus istana, Ishaq al-Wawsuli, Abu Nawas kemudian diangkat menjadi penyair istana syai'rul bilad yang bertugas mengubah puisi puji-pujian untuk syair-syair Abu Nawas berisi keglamoran. Seiring berjalannya waktu, lambat laun karya Abu Nawas justru condong kepada nuansa religi dan kepasrahan kepada Allah, sebagaimana disebutkan oleh Siti Nur Aidah dalam bukunya yang bertajuk 25 Kisah Pilihan Tokoh Sufi Al I'tiraf Karya Abu NawasTerdapat salah satu syair Abu Nawas yang cukup populer. Syair tersebut berisi mengenai dirinya yang tidak pantas menjadi penghuni surga, namun ia juga takut masuk itu dikenal dengan sebutan syair Al I'tiraf atau syair untuk merayu Tuhan. Berikut bunyinyaIlahi lastu lil firdausi ahlaWala aqwa ala naril jahimiFahab li taubatan waghfir dzunubiFainnka ghafiruz dzambil adzimiArtinyaTuhanku, tidaklah pantas hamba menjadi penghuni surgaNamun hamba juga tidak kuat menahan panas api nerakaMaha beri hamba tobat dan ampunilah hamba atas dosa-dosa hambaKarena sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha AgungKisah Lucu Abu Nawas dan KeledainyaSemasa hidupnya, Abu Nawas banyak memperlihatkan tingkahnya yang menjengkelkan tapi jenaka. Cerita Abu Nawas banyak dibaca untuk menghibur diri dan memperoleh pesan-pesan penuh makna. Berikut ini merupakan cerita Abu Nawas bersama keledainya sebagaimana dikutip dari laman NU Nawas memiliki seekor keledai yang setia menemaninya. Ketika saat-saat genting menghadapi Baginda Raja, keledai tersebut dimanfaatkan Abu Nawas sebagai contoh, ketika Abu Nawas diusir keluar kampung karena menurut penasihat raja, Abu Nawas akan mendatangkan musibah. Hal itu disadarkan atas mimpi sang raja yang diputuskan oleh satu hukuman Abu Nawas ialah dilarang kembali ke kampung dengan menaiki keledai. Jika melanggar, maka Abu Nawas akan kena hukuman masyarakat gembira Abu Nawas telah kembali ke kampung. Begitu juga dengan sang raja dan punggawa rasa senang yang dirasakan oleh orang-orang istana dikarenakan mereka akan menghukum Abu Nawas. Sayangnya, kegembiraan orang-orang istana buyar, karena Abu Nawas kembali ke kampung tidak menaiki keledai, melainkan bergelantungan di bawah perut hewan demikian, Abu Nawas tidak bisa dikatakan menaiki keledai. Ia lantas selamat dari hukuman juga pada satu waktu, Abu Nawas kesal terhadap keledainya. Ia kemudian memukuli keledainya di tempat Abu Nawas terhadap keledainya dilihat oleh seorang pria. Pria tersebut bertanya kepada Abu Nawas, "Mengapa anda memukuli binatang yang lemah?"Berseloroh, Abu Nawas lantas melontarkan jawaban sebagai berikut, "Maaf, apakah dia anggota keluarga Anda?" Simak Video "Maestro Kaligrafi Indonesia" [GambasVideo 20detik] aeb/lus Berikutsyairnya: Ilaahii lastu lil firdausi ahlaan wa laa aqwaa 'alaa naaril jahiimi Wahai Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka Jahim Fa hablii taubatan waghfir zunuubii fa innaka ghaafirudzdzambil 'azhiimi Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar Inilahyang betul-betul harus kita perhitungkan: adakah kita termasuk seseorang yang husnul khatimah atau suul khatimah. Dari keterangan Nabi tersebut Imam Al-Ghazali menyimpulkan bahwa setiap orang akan dibangkitkan dalam kondisi persis seperti ketika ia mati (mengenai bahagia ataupun celakanya). Dan kondisi kematian seseorang adalah persisSYAIRABU NAWAS : TERJEMAH DAN MAKSUDNYA Berikut adalah syair yang dimaksud dalam upaya kerasnya agar Allah berkenan menerima taubatnya. ูุง ุฑุจูู ุฅูู ุนูุธูู ูุชู ุฐููููุจูู ููุซูุฑูุฉู ูููุฏ ุนูููู ูุชู ุจูุฃูููู ุนููู ุฃูุนูุธูู ู ุฅููู ููุงูู ูุงู ููุฑูุฌูููู ุฅููุงูู ู ูุญูุณููู ููู ูู ุงูุฐู ููุฏูุนูู ูููุฑูุฌูู ุงูู ุฌุฑู